kejahatan. Jokowi hanya perlu mengusulkan nama-nama Anak-anak Indonesia yang cakap dan mendapatkan
persetujuan DPR serta kemudian mengangkat mereka yang sama persepsi-visi-misi Trisakti-Nawa Cita. Nama-nama
seperti Kwik Kian Gie, Ichsanuddin Noorsy, dan Revrisond Baswir, dll, bisa saja dipertimbangkan. Mengundurkan diri
juga pilihan buat Agus Marto.
Selanjutnya, bila kita obyektif melihat sejarah dan situasi sistem ekonomi internasional sekarang, hampir semua sepakat
bahwa sistem ekonomi internasional secara umum sedang mengalami krisis. Iwan menemukan pola krisis dari sistem
ekonomi internasional dan berkesimpulan bahwa krisis itu melekat/inheren dalam sistem ini. Yang pertama Krisis
Tahun 1930an dan disusul Krisis Akhir Tahun 1960an dan Krisis Tahun 1900an – dapat dilihat pola siklus krisis tiga
puluh (30) tahunan. Namun, Krisis lagi Tahun 2000an dan Krisis Tahun 2010an, kemudian sejak 2010 sampai 2015 ini
krisis lagi setiap tahun. Jadi, setelah tahun 2000 didapatkan pola siklus krisis 10 tahunan – akan tetapi sejak 2010
sampai 2015 ini pola siklus krisis menjadi satu (1) tahunan. Sekali lagi, lihat saja Yunani di Eropa, Negara-negara di
Timur Tengah, bahkan di AS sekalipun, semuanya krisis. Biasanya dalam situasi seperti ini – belajar dari Perang Dunia
I dan II – akan muncul banyak perang sporadis di beberapa bagian di dunia ini, kata Iwan Siswo yang anak-buah dari
Ibu Megawati Soekarnoputri.
Â
Sebagai perbandingan, ketika sebagian besar kawasan mengalami krisis, tetapi tidak dengan Republik Rakyat
Tiongkok. Sistem ekonomi Tiongkok terbukti nyata tumbuh sehat dan hasilnya konkrit dirasakan masyarakat Tiongkok
karena kesejahteraannya dramatis membaik. Semua negara di dunia mengakuinya. Tahun ini Tiongkok targetkan
pertumbuhan 7% - padahal dunia lagi krisis. Yang sangat menarik adalah kebijakan Tiongkok atas sistem nilai tukar
tetap dan sistem devisa kontrol yang konsisten terus-menerus dilakukan dan sukses.
Â
Sumber : TangkasNews
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H