Mohon tunggu...
I-Sis
I-Sis Mohon Tunggu... -

Saatnya Buka Mata dan Buka Telinga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apa Kabar Nasib TKI Yang Terancam Eksekusi Mati ?

15 Maret 2015   21:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:36 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

warta - Sekitar 229 buruh migran yang berada di luar negeri kini terancam hukuman mati , diantaranya 67% adalah kasus narkoba sisanya buruh migran ,sedang yang dibebaskan sekitar 239. Saat ini setidaknya terdapat 17 WNI sedang menunggu eksekusi hukuman mati di Malaysia , Arab saudi , dan Cina .


Mengapa banyak warga negara Indonesia ingin bekerja di luar negri ? Itulah pertanyaan yang klasik yang selalu ada dalam benak kita , padahal kita tahu bagaimana nasib para buruh di luar negri .Indonesia termasuk negara migrasi terbesar tapi dalam hal perlindungan dan keselamatan sepertinya masih kurang .
Pertumbuhan ekonomi kita tidak mampu menyerap tenaga kerja karena perbedaan gaji yang terlalu tinggi antara negara kita dan negara asing , sehingga mereka selalu memilih bekerja diluar negri . Pemerintah Indonesia seharusnya mampu memberi lapangan pekerjaan untuk mengurangi para buruh migran .
Sekarang permasalahannya bagaimana nasib para buruh migran yang terkena kasus dan akan menghadapi hukuman mati ? upaya diplomasi akan meringankan dan pendekatan personal adalah salah satu cara terbaik , tapi kadang itupun tidak berhasil . Negara yang paling sering melakukan eksekusi mati adalah malaysia dan saudi arabia karena kedua negara tersebut sedang tidak ramah dengan Indonesia sedangkan buruh migran banyak di negara tersebut. Harus diakui dalam hubungan bilateral dalam 5 tahun ini memang sangat kurang .
Dua hal yang penting ingin dikuatkan dalam pemerintahan Jokowi adalah Regional dan Idealisme ,tetapi dalam hal ekonomi itu sangat bertentangan . Perlindungan terhadap kemanusiaan tidak bisa dibatasi karena negara-negara Universal Yuridition , dalam kondisi ini Presiden Jokowi harus mampu mengambil keputusan dan langkah diplomasi yang tepat .Eksekusi mati tidak identik , banyak sekali cara bukan hanya hukuman mati karena itu tidaklah manusiawi dan menghapus hak hidup seseorang .
Dalam diskusi Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia ( FAA PPMI ) menyatakan pemerintah indonesia melindungi rakyatnya dari bahaya sindikat narkoba , mendesak pemerintah menyelamatkan WNI yang terancam hukuman mati , serta menjaga hubungan baik dan meningkatkan upaya diplomasi . Meminta PBB proaktif melindungi buruh migran ,dalam konfrensi pers yang dihadiri kepala BNP2TKI Nusron Wahid .# T 14 Z #

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun