Mohon tunggu...
I-Sis
I-Sis Mohon Tunggu... -

Saatnya Buka Mata dan Buka Telinga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Salam 2 Jari Jokowi Hingga Salam Gigit Jari Presiden

19 November 2014   05:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:27 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warta - Memasuki sebulan Jokowidodo menjabat menjadi Presiden Ketujuh RI, Presiden Jokowi telah mengambil suau tindakan spekulasi menyebabkan masyarakat kecil berteriak kencang.
Masyarakat misikin di Indonesia kini ibarat "Sudah Kere ketiban BBM", kebijakan Presiden Jokowidodo menaikan harga BBM Rp 2000/liter pada senin (17/11) di Istana Negara sangat menambah penderitaan masyarakat kecil di Indonesia. Suatu kebijakan pemerintah yang dinilai sangat terburu buru diambil tanpa melihat situasi perekonomian terlebih dahulu.


Naiknya harga BBM Premium menjadi Rp 8500 dan Solar menjadi Rp 7500 per liter saat ini benar benar terasa dan membuat masyarakat kecil sesak nafas.
Beberapa pengamat menilai kebijakan yang diambil Presiden Jokowi untuk menaikan harga BBM terlalu cepat. Masyarakat baru beradptasi untuk membiasakan diri dengan harga BBM Rp 6500 per liter akibat kenaikan BBM yang dilakukan Presiden SBY beberapa bulan yang lalu. Setidaknya Presiden Jokowi bisa menahan ambisinya untuk menaikan Harga BBM sampai masyarakat benar benar siap mental.
Perjalanan Jokowidodo menjadi Presiden boleh dibilang sangat unik, Salam 2 Jari disaat perjuangan menuju istana, Salam 3 Jari muncul setelah Jokowi memenangkan Pilpres 2014, dan kini Jokowidodo memunculkan Salam Gigit Jari buat Rakyat pendukungnya disaat dirinya telah mulai memerintah menjadi Presiden Ketujuh RI.
Masyarakat Indonesia yang telah mendukung Jokowidodo menjadi Presiden Ketujuh, benar benar dibuat gigit jari atas kenaikan harga BBM disaat harga minyak dunia mengalami penurunan.
Kebijakan menaikan harga BBM terlalu dini oleh Presiden Jokowidodo sangat mengancam statusnya menjadi orang Nomer satu di Indonesia. Kemungkinan Jokowidodo akan mengukir sejarah baru di kursi kepresiden, Presiden pertama yang menjabat hanya seumuran jagung sebelum 100 hari kerjanya berakhir akan dilengserkan oleh masyarakat pendukungnya sendiri. Hal ini dikarenakan sejak diumumkan kenaikan harga BBM banyak pihak yang telah melakukan aksi demo, aksi mogok jalan, dan kemungkinan istana negara akan dikepung Rakyat Indonesia untuk menuntut lengsernya Jokowidodo menjadi Presiden RI. -JWB-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun