Suatu waktu Syaidina Abu Bakar ingin mengajak 2 sahabat pergi ke kota Syam untuk berdagang.
Syaidina Abu Bakar meminta izin kepada Rasulullah Saw terlebih dahulu.
"Ya Rasulullah, bolehkah aku mengajak sahabat mu berdagang ke kota Syam?"
"Sahabat yang mana?" tanya Rasullulah.
"Nu'aiman ya Rasulullah" jawab Abu Bakar.
"Mengapa kamu ingin mengajak Nu'aiman?"
"Untuk seru seruan aja ya Rasulullah" jawab Abu Bakar.
"Yasudah"
Rasulullah pun mengizinkan Abu Bakar mengajak Nu'aiman, kemudian Abu Bakar mengajak satu sahabat lagi yang bernama Suwaibith bin Harmalah.
Sesampainya di kota Syam, Abu Bakar membagi bagi tugas untuk mereka kerjakan. Suwaibith diamanahkan menjaga makanan, sedangkan Nu'aiman tidak ada pekerjaan.
"Ya Abu Bakar, tugas saya apa?" tanya Nu'aiman.
"Kamu mau ngapain aja terserah yang penting kamu ikut saya" jawab Abu Bakar.
Abu Bakar pun pergi ada urusan.
Tibalah jam makan siang, Nu'aiman yang dari tadi tidak ada kerjaan, dia merasa lapar. sedangkan Abu Bakar tidak memberinya uang.
Nu'aiman pun menuju ke tempat Suwaibith yang sedang menjaga makanan.
"saya lapar, yang terpenting sekarang beri saya satu roti saja karena saya sudah sangat lapar" kata Nu'aiman.
"Ya Allah Nu'aiman, tunggu Abu Bakar saja, ini amanah dari Abu Bakar" jawab Suwaibith.
"Beri saya makanan kalau tidak saya bikin masalah sama kamu" kata Nu'aiman.
Wajah Suwaibith merah, karena dia tahu sekelas Rasulullah saja dimainin apalagi dia.
Bingung Suwaibith.
"Gampang aja, kamu beri saya makanan atau saya bikin masalah sama kamu" kata Nu'aiman.
setelah pikir panjang, akhirnya Suwaibith menjawab.
"Yasudah Nu'aiman terserah kamu, saya tetap mau jaga amanah dari Abu Bakar".
Nu'aiman pergi ke pasar.
Dia mencari tempat penjualan hamba sahaya (budak).
Nu'aiman melihat lihat hamba sahaya dan bertanya "ini berapa harganya?"
"300 dirham" jawab penjual tersebut.
"Ahh mahal mahal hamba sahaya disini"
"Memangnya kenapa?" tanya penjual tersebut.
"Saya juga punya hamba sahaya, saya jual cuman 20 dirham murah"
"Apa benar ada hamba sahaya murah segitu?"
"Iya, karena dia punya kekurangan" kata Nu'aiman.
"Apa kekurangannya?"
"Nanti kalau kalian tangkap, dia teriak SAYA INI BUKAN HAMBA SAHAYA, SAYA ORANG MERDEKA" kata Nu'aiman.
Kemudian Nu'aiman mengajak orang tersebut untuk menangkap Suwaibith yang sedang menjaga makanan.
"Itu hamba sahaya saya yang jaga makanan" kata Nu'aiman.
"Baik" kata penjual itu dan langsung memberikan uang sebesar 20 dirham ke Nu'aiman.
Ditangkaplah Suwaibith. Suwaibith berteriak "SAYA BUKAN HAMBA SAHAYA, SAYA ORANG MERDEKA "
"Saya sudah tahu kekuranganmu" kata penjual tersebut.
Dibawalah Suwaibith ke pasar dan di jual disana.
Tak lama kemudian, Abu Bakar balik, dia mencari cari Suwaibith.
"Mana Suwaibith" tanya Abu Bakar pada Nu'aiman.
"Udah ane jual" jawabnya santai.
"Salah sendiri saya minta makan gak dikasih"
"Dimana kamu jual?"
Abu bakar pergi ke pasar mencari Suwaibith, untunglah Suwaibith belum dibeli orang.
Abu bakar hendak membeli Suwaibith.
"Berapa ini harganya" tanya Abu Bakar pada penjual.
"300 dirham"
Abu bakar pun membayar dan membawa pulang Suwaibith ke Madinah.
Abu Bakar menceritakan semuanya kepada Rasulullah dan Rasullullah tertawa sejadi-jadinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H