Di Indonesia, sektor perikanan memainkan peran penting dalam perekonomian, dengan fokus pada peningkatan nilai produk perikanan melalui peningkatan kualitas dan penambahan nilai. Indonesia adalah negara kepulauan dengan kelautan terbesar dan dengan bentangan laut luas serta ribuan pulau baik besar maupun kecil. Jumlah pulau Indonesia mencapai 17.504 pulau dengan panjang Pantai mencapai 95.181 km. Luas laut Indonesia menduduki 2/3 dari seluruh wilayah otoritas Indonesia atau setara 5,8 juta km2. Luas lautan Indonesia yang melebihi daratan membuktikan bahwa laut dapat menjadi kekuatan untuk berbagai aspek. Laut Indonesia digunakan untuk berbagai aktivitas mulai dari pengelolahan industri perikanan, tempat Cekungan Migas Indonesia, pariwisata, dan tempat Cadangan minyak bumi. Selain itu, posisi geografis negara Indonesia yang terletak di anatara persilangan dua samudera dan dua benua memiliki keuntungan sebagai perairan yang dinamis dalam berbagai nilai termasuk nilai ekonomi seperti menjadi urat nadi perdagangan internasional.
Konsep Nilai Tambah Produk Perikanan meliputi peningkatan nilai yang diperoleh dari selisih harga jual dan biaya yang dikeluarkan dalam berbagai kegiatan perikanan, termasuk penangkapan ikan, budidaya ikan, penanganan, pengolahan, dan distribusi. Pengolahan  perikanan  dilakukan  untuk  meningkatkan  nilai  tambah  terhadap  produkperikanan  dan  berfungsi  untuk  mengawetkan  ikan  karena  bersifat  mudah  rusak  danbusuk. Ikan dan hasil perikanan merupakan sumber daya alam yang sangat besar manfaatnya bagi kehidupan manusia. Kelebihan produk perikanan dibanding dengan produk hewani lainnya adalah kandungan protein yang cukup tinggi, mengandung asam lemak tak jenuh dengan kadar kolesterol sangat rendah, mengandung sejumlah mineral,serta vitamin. Tujuan pengolahan ikan adalah untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, salah satu caranya adalah dengan pembuatan ikan asin. Adapun ikan yang biasanya diolah menjadi ikan asin di Kecamatan Deket adalah ikan air tawar yaitu ikan mujair. Pada dasarnya dipilihnya ikan mujair karena dalam kondisi segar harganya murah, dan jika sudah diolah menjadi ikan asin rasanya enak dan sangat diminati oeh masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya daya dukung industri pengolahan hasil perikanan dalam memenuhi minat masyarakat akan terpenuhinya kebutuhan tersebut.
Nilai  tambah  merupakan  pertambahan  nilai  yang  terjadi  karena  suatu  komoditi mengalami  proses  pengolahan,  pengangkutan,  dan  penyimpanan  dalam  suatu  proses produksi (penggunaan/pemberian input fungsional). Nilai tambah dipengaruhi oleh factor teknis  dan  faktor  non  teknis.  Informasi  atau  keluaran  yang  diperoleh  dari  hasil  analisis nilai tambah ialah besarnya nilai tambah, rasio nilai tambah, marjin dan balas jasa yang diterima oleh pemilik-pemilik faktor produksi.  Rasio nilai  tambah merupakan persentase antara nilai tambah dengan nilai output produk.
Mengembangkan beragam produk perikanan yang mempunyai nilai tambah melalui kegiatan industri sangat penting untuk meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia. Industri pengolahan produk perikanan merupakan industri yang sangat potensial dan strategis untuk terus dikembangkan di masa mendatang karena sektor ini sangat didukung oleh adanya ketersediaan sumber daya alam perikanan, sumber daya manusia di bidang perikanan serta peluang pasar domestik dan internasional yang sangat besar. Guna menuwujudkan pengembangan industri pengolahan produk perikanan tersebut dibutuhkan investasi dalam jumlah yang signifikan. Secara teoritis, investasi tersebut diperlukan karena dalam jangka pendek investasi akan mempengaruhi permintaan agregat dan akan mendorong meningkatnya output dan kesempatan kerja. Dalam jangka Panjang akan terjadi pembentukan modal kapital yaitu penambahan peralatan mesin dan bangunan. Hal tersebut akan meningkatkan output dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
Memastikan produk perikanan memenuhi standar kualitas nasional, seperti Standar Nasional Indonesia (SNI), sangat penting untuk mendapatkan kepercayaan konsumen dan memperluas akses pasar. Standar berfungsi untuk membantu menjembatani kepentingan konsumen dengan kepentingan pelaku usaha atau produsen, karena dengan cara menerapkan standar terhadap suatu produk yang tepat dapat memenuhi kepentingan dari kedua belah pihak. Seiring dengan peningkatan kebutuhan pangan, standar mutu untuk produk pangan menjadi penting. Dalam kaitannya dengan perdagangan internasional, maka produk pangan yang diperdagangkan harus memenuhi persyaratan yang berlaku di negara tujuan ekspor, antara lain syarat mutu, keamanan, lingkungan, Kesehatan dan lain-lain. Hal yang sama juga berlaku untuk produk impor. Penerapan standar akan berdampak pada terciptanya pasar yang tersegmentasi, peningkatan kekuatan pasar dari pelaku, serta menguatkan entry barriers.
Memperbaiki metode pengolahan untuk menjaga kualitas produk, mengurangi kerugian, dan memenuhi preferensi konsumen sangat penting untuk meningkatkan nilai produk perikanan. Ikan sebagai komoditas yang kaya akan zat gizi merupakan sumber protein dan zat gizi esensial, terutama bagi banyak anggota masyarakat global yang kondisi perekonomiannya tergolong rendah, produk perikanan memberikan sumbangan konsumsi protein sebanyak 17% dari protein daging yang dikonsumsi masyarakat global dan memberikan kontribusi konsumsi protein di Indonesia sebanyak 16,4%. Selain sebagai sumber protein, produk perikanan juga memiliki manfaat lain bagi kesehatan. Peninjauan hasil studi terkait pengaruh konsumsi ikan dan status kesehatan menunjukkan bahwa konsumsi ikan secara teratur memiliki dampak positif pada pengendalian homeostasis tiroid, pemeliharaan berat badan, pengendalian tekanan darah,pengendalian homeostasis glukosa yang berefek terhadap diabetes dan sindrom metabolik, serta pemeliharaan massa otot lansia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H