Mohon tunggu...
Pendidikan

Pahlawan Nasional Indonesia yang Terlahir dari Daerah Khusus Yogyakarta

11 April 2019   14:19 Diperbarui: 11 April 2019   15:21 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ahmad dahlan atau yang bernama Muhammad Darwis adalah seorang terlahir di daerah yogyakarta, 1 Agustus 1868. Beliau merupakan Seorang pejuang nasional indonesia yang ingin berusaha memperebutkan kemerdekaan negara indonesia, selain itu beliau termasuk keturunan yang ke-12 dari Maulana Malik Ibrahim, Beliau merupakan seorang yang terkemuka yaitu wali songo.


Pada saat berumur baligh tepatnya berumur 15 tahun, ia pergi ke Mekkah untuk melaksanakan haji dan menimba ilmu kepada imam-imam besar yang terdapat di mekkah. Selain itu, ia menetap di mekkah selama 5 tahun. Sepulangnya dari mekkah beliau menikah dengan seorang puteri yang bernama Siti Walidah. Isteri nya juga merupakan pahlawan pejuang nasional dan pendiri Aisyiyah.


Ahmad dahlan memiliki jasa-jasa yang membangkitkan kesadaran rakyat indonesia dengan melalui kabar-kabar tentang agama dan pendidikan islam. Selain itu, beliau adalah pendiri dari sebuah organisasi yang bernama muhammadiyah. Organisasi tersebut memberikan ajaran-ajaran islam yang sesuai dengan tuntunan sunnah Nabi Muhammad SAW. Muhammadiyah juga mempelopori usaha amal usaha sosial dan pendidikan yang sangat di butuhkan bagi kemajuan, kebangkitan dengan jiwa ajaran agama islam.


Pada saat sebelum akhir hayatnya beliau pernah memberikan sebuah nasehat yang ditulis dalam bahasa arab untuk dirinya sendiri, yaitu : " Wahai Dahlan, sungguh di depanmu ada bahaya besar dan peristiwa-peristiwa yang akan mengejutkan engkau, yang pasti harus engkau lewati. Mungkin engkau mampu melewatinya dengan selamat, tetapi mungkin juga engkau akan binasa karenanya. Wahai Dahlan, coba engkau bayangkan seolah-olah engkau berada seorang diri bersama Allah, sedangkan engkau menghadapi kematian, pengadilan, hisab, surga, dan neraka. Dan dari sekalian yang engkau hadapi itu, renungkanlah yang terdekat kepadamu, dan tinggalkanlah lainnya ". Setelah itu, beliau meninggal pada tanggal 23 februari 1923, diumur yang ke 54 tahun.

Oleh : Fian Nur Dwiansyah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun