Walaupun begitu, kita juga harus memperhatikan mental kita. Apabila memang tidak memungkinkan untuk menemani orang yang sedang down bilang saja bahwa kamu tidak dalam kondisi yang optimal untuk menanggapi suatu masalah dan sedang tidak stabil.
Merasa down sekali-kali itu tidak apa-apa, tetapi jangan sampai kamu menganggap dirimu memiliki mental illness padahal nyatanya tidak. Hal itu biasa disebut dengan self-diagnose dimana orang tersebut beranggapan bahwa ia memiliki suatu gangguan mental padahal tidak dan itu hanya sugesti dari dirinya sendiri.Â
Kunci dalam menghadapi teman yang seperti itu adalah sabar. Bila kita tidak sabar, pasti kamu tidak akan mau temenan. Sebagai manusia kita harus selalu saling membantu, tidak mungkin kan kamu tau temanmu tidak dalam kondisi yang baik dan kamu tinggalkan.
Kita harus membantu selagi bisa, banyak-banyak memberi dukungan dan jangan males untuk menemani temanmu saat seperti itu. Sejujurnya mental illness seharusnya bukanlah hal yang tabu, di Indonesia kita harus mulai terbuka bila membahas topik ini dan harus dengan open-minded.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H