Kehidupan individu dan masyarakat sangat dipengaruhi oleh pernikahan anak,
yang merupakan salah satu masalah sosial yang mendalam dan kompleks.
Fenomena ini semakin mengkhawatirkan di Kabupaten Purworejo, di mana
banyak anak perempuan menikah sebelum mereka dewasa. Jumlah pernikahan
anak di Purworejo menunjukkan tren yang mengkhawatirkan, dengan banyak
orang menikah pada usia di bawah 18 tahun, menurut data dari Badan Pusat
Statistik (BPS) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak. Masalah ini berdampak pada kesehatan dan pendidikan anak perempuan,
serta memperpanjang siklus kemiskinan dalam masyarakat.
Pernikahan anak berdampak besar pada berbagai aspek kehidupan, baik secara
sosial maupun individu.
1. Kesehatan Fisik dan Mental: Pernikahan dini seringkali menempatkan
perempuan muda dalam bahaya kesehatan yang signifikan. WHO menyatakan
bahwa perempuan yang hamil pada usia remaja lebih rentan terhadap komplikasi
saat melahirkan seperti preeklampsia, infeksi, dan perdarahan pasca persalinan.
Selain itu, tekanan emosional yang mereka alami selama kehamilan dan setelah
menikah membuat mereka lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental.
Remaja yang menikah dini sering mengalami masalah kesehatan mental seperti
kecemasan,stres,dandepresi.
2. Pendidikan: Putus sekolah adalah salah satu dampak paling langsung dari
pernikahan anak. Setelah menikah, banyak anak perempuan dipaksa
meninggalkan sekolah, yang mengurangi peluang mereka untuk mendapatkan
pekerjaan.Â
yang akan bermanfaat di masa depan. Data menunjukkan bahwa perempuan yang
menikah di usia muda cenderung memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah
dibandingkan dengan perempuan yang menunda pernikahan. Ini menciptakan
siklus kemiskinan yang sulit diputus karena kurangnya pendidikan menghalangi
mereka untuk berkontribusi secara ekonomi.
3. Ketidaksetaraan Gender: Pernikahan anak menunjukkan ketidaksetaraan
gender dalam masyarakat. Anak perempuan sering dipandang sebagai komoditas
atau alat untuk meningkatkan status sosial keluarga, sementara hak-hak individu
mereka sering diabaikan. Karena ketidaksetaraan ini, norma-norma patriarki
diperkuat, yang pada gilirannya merugikan perempuan dan membatasi
kemampuan mereka untuk berkontribusi pada kemajuan sosial dan ekonomi.
Beberapa faktor penyebab pernikahan anak di Kabupaten Purworejo meliputi:
1.Budaya dan Tradisi: Pernikahan dini diterima di beberapa komunitas di
Kabupaten Purworejo. Ada anggapan bahwa menikahkan anak perempuan pada
usia muda membantu keluarga tetap hormat dan mencegah perilaku menyimpang.
Tradisi ini sering kali diwariskan dari generasi ke generasi tanpa
mempertimbangkan akibatnya yang merugikan.
2. Pernikahan anak sering dianggap sebagai solusi bagi keluarga miskin dengan
kondisi ekonomi yang sulit. Mereka yang menikahkan anak perempuan berharap
dapat mengurangi beban finansial dan mendapatkan bantuan dari suami atau
keluarga suami mereka. Salah satu alasan utama orang tua mempercepat
pernikahan anak-anak mereka adalah karena ini.
3. Kurangnya Akses Pendidikan: Anak perempuan rentan terhadap pernikahan
dini karena tidak memiliki akses ke pendidikan. Banyak daerah di Purworejo
masih menghadapi masalah untuk menyediakan pendidikan berkualitas tinggi dan
mudah diakses bagi semua anak, terutama di wilayah pedesaan. Anak perempuan
yang tidak menerima pendidikan yang memadai harus menikah.
Untuk menyelesaikan masalah pernikahan anak di Kabupaten Purworejo,
diperlukan pendekatan yang mencakup berbagai elemen, seperti pemerintah,
masyarakat sipil, lembaga pendidikan, dan tokoh agama.Pendekatan ini harus
melibatkan berbagai pihak. Berikut ini adalah beberapa solusi yang dapat
digunakan.
1.Peningkatan Akses Pendidikan: Salah satu cara penting untuk menghentikan
pernikahan dini adalah dengan meningkatkan akses anak perempuan ke sekolah.
Beasiswa dan Dukungan Keuangan: Memberikan beasiswa kepada keluarga yang
kurang mampu untuk membiarkan anak perempuan mereka melanjutkan sekolah
menengah atau tinggi.Agar penerima beasiswa tetap termotivasi untuk belajar.
2. Sangat penting untuk mengubah perspektif masyarakat tentang pernikahan
anak melalui pendidikan masyarakat.
Seminar dan Workshop: Mengadakan seminar dan workshop tentang masalah
pernikahan anak dan bagaimana hal itu berdampak pada pendidikan dan
kesehatan. Agar pesan tersampaikan dengan baik, orang tua, tokoh masyarakat,
dan siswa harus terlibat dalam kegiatan ini.
3. Keterlibatan Lembaga Agama: Lembaga agama memiliki kekuatan besar
untuk membentuk kebiasaan masyarakat.
Dialog dengan Pemuka Agama: Pemuka agama dapat membantu menyebarkan
pesan tentang pentingnya pendidikan dan kesehatan bagi perempuan serta
menekankan bahwa agama mendukung penundaan pernikahan hingga usia
dewasa. Mereka juga dapat membantu mengidentifikasi solusi untuk masalah
pernikahananak.
Program Pelatihan untuk Pengurus Masjid: Memberikan pelatihan kepada
pengurus masjid tentang masalah gender dan bagaimana khutbah atau ceramah
agama harus mendorong penundaan pernikahan hingga usia dewasa.
4. Kebijakan Pemerintah: Pemerintah daerah harus mengadopsi kebijakan yang
mendukung untuk menghentikan pernikahan anak.Â
Peraturan Daerah: Dorong undang-undang daerah yang melarang pernikahan di
bawah umur dan menghukum pelanggarnya. Agar semua pihak memahami
konsekuensinya, aturan ini harus disosialisasikan kepada masyarakat.Â
Di Kabupaten Purworejo, pernikahan anak adalah masalah sosial yang signifikan
yang membutuhkan perhatian dari semua pihak. Kita dapat bekerja sama untuk
mengatasi masalah ini dengan metode pendidikan, peningkatan akses pendidikan,
partisipasi lembaga agama, dan dukungan kebijakan pemerintah. Penting bagi kita
untuk memahami bahwa setiap tindakan kecil yang diambil untuk mengubah
sesuatu dapat memiliki dampak yang signifikan pada generasi mendatang. Mari
kita bekerja sama untuk membangun lingkungan yang mendukung hak-hak
perempuan dan memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan untuk
berkembang tanpa terjebak dalam siklus pernikahan dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H