Mobil listrik Hyundai kembali menunjukkan kualitasnya. Setelah berhasil mencatatkan penjualan lebih dari 800 unit pada 2021, mobil listrik Hyundai menorehkan capaian baru. Pada Oktober 2021 lalu, mobil listrik Genesis Electrified G80 resmi menjadi kendaraan VIP untuk event Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali. Bagaimana prosesnya hingga Genesis dipilih jadi kendaraan resmi KTT G20 2022?
Penunjukan dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi
Penunjukan Genesis Electrified G80 sebagai kendaraan resmi untuk event KTT G20 2022 dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Pengumuman tersebut disampaikan presiden dalam gelaran The Future Electric Vehicle Ecosystem for Indonesia pada 25 Oktober 2021 lalu.
Nantinya, Genesis G80 akan digunakan sebagai kendaraan VIP para kepala delegasi peserta KTT G20 2022 yang diselenggarakan di Bali. KTT G20 sendiri merupakan acara tahunan yang mempertemukan para petinggi negara anggota G20, sebuah forum kerja sama ekonomi internasional.
Pada 2022 ini, Indonesia dipercaya sebagai Presidensi G20. Artinya, Indonesia menjadi tuan rumah untuk seluruh forum G20 yang diselenggarakan selama satu tahun, terhitung dari 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022 nanti. Event KTT di Bali sendiri merupakan puncak dari rangkaian acara G20.
Bentuk dukungan pemerintah terhadap mobil listrik di Indonesia
Pemilihan Genesis G80 sendiri bukan tanpa sebab. G20 kali ini mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger". Sebagai tuan rumah, Indonesia mengajak dunia untuk mencapai pemulihan yang tidak hanya kuat, tapi juga berkelanjutan.
Hal ini sejalan dengan semangat yang diusung mobil listrik Hyundai. Dengan visi "Progress for Humanity", Hyundai berkomitmen untuk membangun mobilitas masa depan yang memudahkan produktivitas masyarakat sehingga kualitas hidup meningkat.
Bukan hanya itu, mobil listrik Hyundai Genesis G80 juga dipilih sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap mobil listrik. Penggunaan kendaraan listrik memang sedang digencarkan di Indonesia.
Pada 2019 lalu, Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Perpres tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan. Presiden juga menargetkan pada 2025 nanti, jumlah mobil listrik mencapai 20% dari total produksi mobil di Indonesia.