Diabetes atau penyakit gula darah merupakan salah satu penyakit mematikan nomor 3 di Indonesia setelah jantung koroner dan stroke. Siabetes terjadi akibat tingginya kadar gula darah dalam tubuh yang tidak didukung oleh kecukupan insulin untuk memecah gula menjadi energi. Diabetes ini termasuk penyakit yang tanpa disadari dapat merengut nyawa alias silent killer. Begitupula dengan kerusakan ataupun komplikasi akibat diabetes ini sangat membahayakan dan membuat hidup tak tentram seperti impotensi, amputasi luka diabetes, stroke, ataupun gangguan ginjal.Â
Meningkatnya Diabetes Secara Drastis
Berdasarkan rilis terbaru RISKESDAS Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penderita diabetes meningkat dari 6,9% pada tahun 2013 menjadi 10,9% pada tahun 2018. Fakta mencengangkan lagi, hanya 9% dari penderita yang melanjutkan pengobatan dengan benar. Sisanya sebanyak 91% tidak melakukan pengobatan hingga tuntas. Dengan alasan sudah merasa sehat, malas mobilisasi dan rawat jalan, serta masih tingginya penggunaan bahan alternatif.Â
Komplikasi Diabetes Melitus
Komplikasi diabetes memang sangat perlu diwaspadai. Mengingat beberapa kasus, komplikasi ini dapat secara tiba-tiba datang tanpa di duga. Komplikasi seperti kematian akibat jantung koroner, kerusakan ginjal, kebutaan, impotensi, amputasi luka diabetes. Bila anda lihat, hal ini releban dengan angka kejadian kematian akibat diabetes ini menempati tempat ke 3 setelah jantung dan stroke.Â
Terjadinya Luka Diabetes
Tingginya gula darah ini juga menyebabkan aliran oksigen dan nutrisi dimana sangat dibutuhkan dalam proses penyembuhan luka tidak sampai optimal pada luka. Alasan lainnya adalah berkurangnya fungsi imunitas pada penderita diabetes, akibatnya luka lebih mudah mengalami infeksi yang nantinya akan memperlama proses penyembuhan luka. Untuk itu perlu perawatan luka diabetes yang tepat.Â
Amputasi Luka dan Kematian
Hal yang Sebaiknya dilakukan Bila Luka Terjadi
Saat luka terjadi dan tak kunjung sembuh, hal pertama yang harus anda lakukan adalah tetap tenang dan tidak panik. Selanjutnya anda perhatikan kondisi dan warna luka. Bila luka didominasi oleh warna merah, memungkinkan untuk dilaksanakan perawatan sendiri. Namun, perlu diperhatikan apabila terdapat nyeri hebat pada luka, perdarahan, terdapat cairan nanah, ataupun berwarna kehitaman pada luka. Segera hubungi perawat spesialis luka terdekat untuk kunjungan perawatan.
Pencegahan Luka Diabetes
Luka diabetes sebenarnya dapat dicegah dengan pemeriksaan kaki secara teratur, menjaga kestabilan gula darah, menggunakan alas kaki saat keluar rumah, melakukan spa kaki diabetes, dan rajin olahraga. Segera konsultasi ataupun mencari pertolongan perawatan pada tenaga medis. Apabila mengalami luka.Â
Bila luka telah terlanjur terjadi, anda perlu melasanakan perawatan luka diabetes yang tepat dan aman secara medis.
- Cuci luka dengan kasa yang diberikan NaCl  0,9% sebelumnya.
- Keringkan luka dengan kasa steril
- Jika luka masih basah, kompres luka dengan kasa yang diberi NaCl 0,9% kembali.
- Setelah bersih, berikan obat luka diabetes berupa balutan modern, salep luka dll sesuai dengan kondisi dan kategori luka.
- Tutup luka yang diikompres kasa  yang diberi NaCl 0,9% 1 lapis ditambah dengan kasa kering diatasnya.
- Plester ataupun berikan balutan dengan verban ataupun perekat.
- Plester tidak terlalu ketat atau terlalu longgar
- Cuci tangan anda setelah membalut luka
- Balutan dan luka diabetes diganti 1-2 hari sekali sesuai adanya rembesan atau tidak serta kondisi rembesan, kotor, atau basahnya balutan
Referensi:Â http://caredise.com/informasi-terkini/perawatan-luka/perawatan-luka-diabetes/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H