Sebuah pelajaran bagi kita semua. Menangani luka diabetes tak seperi luka biasa. Apalagi asal-asalan.
Seperti kami sore ini
Kami mendapati kakek usia 85 tahun mengalami luka diabetes
Selama 2 minggu luka terjadi, Nenek menggosok luka dengan sikat kamar mandi.
"Saya bingung ners, lukanya kian lama tak kunjung menutup dan makin melebar,
biasanya kalau luka saya kasi obat merah tau ditutup plester nggak seperti ini"
"belakangan ini lukanya makin menghitam, kadang mengeluarkan darah dan nanah berbau amis ners..
"Saya gak tau ini harus bagaimana lagi
"Awalnya luka biasa-biasa saja, namun karena belum menutup saya kira luka itu kotor, saya gosok pakai sikat kamar mandi dan makin hitam dan dalam sekarang
Si nenek kian menyesal. Dan kakek dengan luka diabetes ampak pasrah dan kian cemas.
Selang beberapa hari perawatan
Luka kakek menjadi GAS Gangren dan harus di amputasi.
Gas gangren merupakan infeksi bakteri dimana bakteri mengeluarkan racun dan gas pada jaringan, pembuluh darah, dan sel. Gas gangren ini sangat berbahaya dan mengancam nyawa pada penderita luka diabetes.
Nek...
Jangan sembarangan lagi ya nek membersihkan luka diabetesnya.
Kasihan kakek harus amputasi. Bila terlambat bisa meregang nyawa.
Luka kakek bukan luka biasa.
Jangan ya nek
Kami pun tak sanggup untuk melakukan perawatan untuk luka diabetes jika kondisinya sudah begini.
Hanya karena kelalaian, kakek harus amputasi dan bisa meregang nyawa
Kondisi fisik kakek pun kian lemah, bahkan gula darahnya rendah sekali sampai 40mgdl.Â
Doakan kawan semoga kakek bisa keluar dari fase kritisnya.
#Jangan ada lagi korban selanjutnya.
Perawatan Luka Diabetes yang Tepat menjadi faktor keselamatan paling utama.
Sobat, ada yang pernah mengalami kejadian serupa?Atau mengalami langsung luka diabetes?
Dirawat dengan benar ya dan jangan sembarangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H