Apa yang saya lakukan bersama teman-teman juga mempunyai harapan yang sama seperti diatas. Seperti menanami pantai utara dengan Mangrove. Selain dapat menahan abrasi, Mangrove dapat menahan terpaan angin laut yang kencang dimana terdapat permukiman penduduk disekitar pantai. Ikan-ikan mencari makan, bersarang, dan bertelur di bawah akar-akar Mangrove. Sedangkan burung-burung laut bersarang dan berkembang biak di antara dahan-dahannya. Hutan-hutan Mangrove yang tumbuh dan tertata dengan baik juga dapat menambah tempat-tempat tujuan wisata di Indonesia.
Segala manfaat tersebut sebenarnya diberikan sebesar-besarnya untuk kepentingan hidup manusia. Laju abrasi dapat dikurangi sehingga manusia tetap dapat menikmati air yang layak untuk diminum. Kencangnya terpaan angin laut dapat ditahan sehingga menghindari korosi dan robohnya rumah-rumah penduduk di dekat pantai. Ikan-ikan di bawah perakaran Mangrove dapat kita jadikan lauk pauk. Kelompok tani pun mendapat income dengan mengolah Mangrove menjadi minuman khas dan bercita rasa. Sedangkan barung-burung yang terbang di atas pepohonan Mangrove yang hijau merupakan panorama tersendiri yang dapat dinikmati manusia sebagai obyek daya tarik wisata pantai.
Mata ini nyaman rasanya jika memandang dikejauhan sana sebuah hamparan alam yang hijau, asri, dan lestari. Saraf-saraf kembali mengendur, pikiran menjadi segar, batin merasa tenang karena melihat keseimbangan alam yang harmoni dalam nuansa hijau seperti taman-taman di surga yang terbuat dari safir dan permata berwarna hijau. Oleh karena itu Ayo Terus dan Teruslah Menanam Pohon! Janganlah kita mewariskan bumi yang rusak dan tak terawat kepada generasi penerus. Sebagaimana kata-kata bijak "ketika pohon terakhir telah mati, sungai terakhir telah tercemar dan ikan terakhir telah habis dipancing, manusia baru tersadar kalau kita tidak bisa memakan uang".
Uniknya, menanam pohon tidak memandang suku bangsa dan latar belakang budaya. Baik laki-laki dan perempuan dapat beremansipasi menanam pohon. Hingga pemerintah menetapkan tanggal 28 November sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia. Sejak dini ajaklah anak-anak kita untuk mencintai tanah air dengan menanam pohon. Semua orang tua yang memiliki niat baik pasti menanam pohon untuk menciptakan udara Indonesia yang lebih bersih untuk nafas generasi penerus. Jadikanlah pohon sebagai pelindung tanah dan air Indonesia!
Seperti pepatah orang Inggris kuno yang saya karang sendiri;Â "Let's do with useful thinking. Don't think with your brain, don't think with your heart, think with your soul. Feel His green light for better living. Alive with green light energy behind angel on airwave is going to beyond your humanity to care your sphere. Stop illegal behaviour and crime to the God gift . Be a caretaker. Save their world with your world". Hahaha, berantakan! Asal tak berantakan bumi kita ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H