Mohon tunggu...
Rahmat Rusdianto
Rahmat Rusdianto Mohon Tunggu... -

I love technology, follow my blog http://review-newgadget.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Belajar Hidup dari Film "Tendangan dari Langit"

19 September 2011   09:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:49 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BLOG : http://review-newgadget.blogspot.com/2011/09/belajar-hidup-dari-film-tendangan-dari.html

Weekend kemarin saya bersama teman memiliki pengalaman tersendiri yang asik, kami menonton di Bioskop. Karena kami semua suka olahraga, kami menonton film Tendangan Dari Langit. Dan ternyata film tersebut merupakan sebuah kisah perjuangan berat yang harus dialami oleh seseorang untuk meraih impiannya. Film ini mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Wahyu yang baru berusia 16 tahun. Di usianya yang masih muda, Wahyu memiliki kemampuan yang hebat dalam bermain sepakbola. Wahyu lahir di keluarga yang sederhana, ayahnya bekerja sebagai seorang penjual minuman hangat di tempatnya. Karena di tempat tersebut, suasananya masih dingin, yaitu di kawasan wisata gunung api.

Wahyu yang memiliki kemampuan dalam bermain sepakbola ingin turut serta membantu kedua orangtuanya, walaupun dia masih belum cukup umur untuk bekerja. Wahyu memutuskan untuk memanfaatkan potensi yang dimilikinya untuk menjadi pemain sepakbola sewaan di beberapa tim.

Namun, usaha yang dilakukan oleh Wahyu ini tidak didukung oleh ayahnya sendiri. Hingga suatu saat ketika Wahyu sedang asyik bermain sepakbola dengan teman-temannya, seorang pelatih sepakbola melihat permainan Wahyu. Pelatih tersebut adalah Coach Timo yang ingin mengajak Wahyu agar mau bermain di klubnya, yaitu Persema Malang. Klub tersebut cukup terkenal di tanah air, karena dalam klub tersebut ada pemain hebat seperti Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan.

Tampaknya bagi Wahyu agar dapat bermain di Klub Persema Malang tersebut merupakan sebuah impian yang tidak pernah disangkanya selama ini. Namun Wahyu harus mengalami perjuangan berat, banyak sekali yang harus dia lakukan untuk dapat bermain di klub tersebut. Dia harus mendapatkan dukungan dari ayahnya, kemudian juga dia harus meninggalkan desanya untuk dapat bermain di klub tersebut  yang berarti meninggalkan kekasihnya yang bernama Indah.

Film ini juga mengajarkan kita agar jangan pernah menyerah dan buatlah keputusan apapun. Karena di setiap keputusan yang kita ambil berarti kita sudah melangkah, apapun hasilnya, walaupun salah, setidaknya kita sudah mendapatkan pelajaran dan pengalaman berharga. Memilih keputusan itu lebih baik dibandingkan tidak mengambil keputuan sama sekali.

BLOG : http://review-newgadget.blogspot.com/2011/09/belajar-hidup-dari-film-tendangan-dari.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun