Mohon tunggu...
Revica Ananda
Revica Ananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

ALL IS WELL

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Biaya Hidup Makin Tinggi, Apa yang Akan Terjadi pada Kehidupan Saat Ini?

7 Juli 2024   21:58 Diperbarui: 7 Juli 2024   22:23 1249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.warungsatekamu.org/2012/10/biaya-hidup-yang-tinggi/

Dalam beberapa tahun terakhir, biaya hidup di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, terus mengalami kenaikan. Kenaikan ini mencakup berbagai aspek, seperti dari harga kebutuhan sehari-hari dan biaya pendidikan. 

Ketika biaya hidup naik, tentunya ada dampak yang paling dirasakan yakni naiknya kebutuhan sehari-hari. Sebagai contoh, harga makanan dapat meningkat, menyebabkan individu atau keluarga harus mengubah pola makan mereka atau mengurangi asupan makanan bergizi. Dengan mengurangi asupan makanan bergizi, dapat menyebabkan daya tahan tubuh seseorang menurun dan bahkan membutuhkan biaya tambahan seperti layanan kesehatan.

Biaya hidup yang meningkat juga menyebabkan orang-orang melakukan degradasi hidup. Sebagai contoh sekarang, biaya pendidikan semakin mahal dan mengakibatkan eksklusi sosial. Bagi banyak keluarga, biaya pendidikan yang tinggi dapat menjadi penghalang yang tidak dapat diatasi untuk mengakses pendidikan tinggi atau bahkan pendidikan dasar berkualitas. Hal ini dapat menciptakan kesenjangan antara mereka yang mampu dan yang tidak mampu secara finansial, lalu pada gilirannya dapat memperkuat ketidaksetaraan sosial dan ekonomi. Dengan adanya kesenjangan tersebut  para kaum bawah yang tidak mendapatkan pendidikan layak akan lebih sulit mendapatkan pekerjaan. Mereka juga akan menghadapi tantangan untuk keluar dari zona kelas bawah atau menengah bahkan lebih susah untuk naik ke zona kelas atas. 

Lalu, apa penyebab dari biaya hidup yang tiap tahun kian meningkat?

Faktor utama penyebab peningkatan biaya hidup adalah inflasi. Inflasi akan menyebabkan kri­sis biaya hidup di mana daya beli dari pen­da­p­atan yang siap dibelan­jakan dari masyarakat men­gala­mi penu­runan nilai. Pada kri­sis biaya hidup ini, dap­at dikatakan bah­wa masyarakat den­gan peng­hasi­lan menen­gah ke bawah lebih ter­dampak diband­ingkan masyarakat den­gan peng­hasi­lan menen­gah ke atas.

Salah satu cara untuk mencegah terjadinya fenomena biaya hidup yang meningkat adalah dengan pengendalian teknologi. Seseorang harus mulai belajar untuk meningkatkan value sebagai manusia, cepat atau lambat teknologi pada akhirnya akan meninggalkan kita. Sederhananya pola resesi ekonomi akan terjadi dimana pekerjaan manufaktur akan menghilang dan berdampak pada tenaga kerja yang berkurang secara signifikan dalam waktu singkat. 

Maka dari itu, biaya hidup yang semakin meningkat diperlukan pengendalian tertentu seperti memanfaatkan teknologi dengan baik, mengelola keuangan dengan benar, serta beradaptasi dengan gaya hidup yang semestinya.

 Solusi Praktis ketika Dihadapkan Dengan Biaya Hidup yang Tinggi

https://flow-cares.ai/bagaimana-mengatasi-tingginya-biaya-hidup-di-jakarta/
https://flow-cares.ai/bagaimana-mengatasi-tingginya-biaya-hidup-di-jakarta/

Ada beberapa solusi praktis yang dapat dilakukan ketika dihadapkan oleh biaya hidup yang tinggi,   

Solusi pertama,  yang  Anda lakukan adalah menurunkan gaya hidup untuk memangkas biaya hidup. Anda dapat memindahkan keluarga Anda ke rumah yang lebih kecil untuk mengurangi biaya sewa, tidak melakukan perjalanan liburan, serta menggunakan transportasi umum ke tempat kerja untuk memotong biaya bahan bakar mobil. Anda mungkin juga perlu memindahkan anak-anak ke sekolah negri dengan biaya iuran yang lebih rendah.

Jika Anda sudah terbiasa bertahan hidup dengan hal-hal mendasar, mungkin ada sedikit ruang untuk memangkas biaya hidup lebih jauh lagi. Jika demikian, Anda mungkin ingin mencari solusi lain, yaitu mencari penghasilan tambahan.

Solusi kedua, Anda bisa mendapatkan penghasilan tambahan untuk mengatasi tingginya biaya hidup dengan melakukan pekerjaan sampingan. Carilah pekerjaan tambahan yang dapat dikerjakan pada waktu luang. Anda juga dapat mendirikan bisnis untuk dijalankan di waktu luang dan mendapatkan bantuan dari anggota keluarga saat Anda sibuk dengan pekerjaan lain. Mencari penghasilan tambahan dapat memecahkan masalah biaya hidup tinggi  bagi kebanyakan orang. Bagi mereka yang mencari uang tambahan untuk menambah penghasilan utama mereka, teknologi telah membuka peluang yang hampir tak terbatas. Ada pekerjaan freelance secara online yang dapat diakses hampir semua orang dengan komputer, koneksi internet, dan keterampilan yang dapat mereka jual.

Anda juga bisa memulai bisnis online dengan menjual barang atau menawarkan jasa. Banyak bisnis online yang dapat dijalankan oleh seseorang yang mencari uang tambahan dengan memerlukan sedikit modal awal serta mudah dikelola.

  Pemikiran bagus tentang mencari penghasilan tambahan daripada meninggalkan kota atau menurunkan gaya hidup dapat membantu Anda mencapai keamanan finansial dengan cepat. Saat usaha sampingan Anda menghasilkan lebih banyak uang, Anda dapat berinvestasi dalam aset seperti properti yang nilainya seiring waktu akan meningkat. Selain itu, investasi pada saham dan obligasi dapat memberi Anda penghasilan tambahan berupa dividen dan bunga.

Dengan bertambahnya pemasukan yang  didorong oleh pekerjaan sampingan atau bisnis, Anda mampu memberikan pendidikan yang lebih baik kepada anak-anak Anda dan mengarahkan mereka ke jalan menuju masa depan yang lebih cerah.

PENULIS ARTIKEL POPULER KELOMPOK 5

Nama anggota:

  1. Revica Ananda Ristya M. (527)

  2. Ratih Fambayunasti Aulia (533)

  3. Annisa Aulia Zahra        (536)

  4. Erlinda Rahmadhani         (538)

  5. Avril Nazwa Salsabila P.       (550)

  6. Destin Ayu Fiorentina       (553)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun