Ada seekor kucing di rumahku, bukan punyaku tapi punya tetanggaku. Keseringan berkunjung membuat aku terbiasa dengan kehadirannya. Kucing sialan, kan aku jadi ingin lebih merawatnya.
Hari-hari selalu kuberikan makan, sorenya dia pulang ke rumah tetanggaku. Besok-besok dia datang lagi. Mengesalkan, aku merasa hanya dimanfaatkan oleh kucing ini.
Kucing ini sangat egois. Tapi, tidak penting seberapa sering dia datang dan pergi aku akan tetap memberinya makan jika berkunjung. Aku lebih memilih terus menerima kedatangan Si Kucing tetangga.Â
Pernah mendengar betapa seseorang menaruh rasa dalam setiap tindakan. Sehingga tidak lagi peduli timbal balik apa yang akan dia dapatkan.
Aku rasa juga begitu, beda tipis seperti orang bodoh. Sering melayang sendiri dengan harapan yang diciptakan sendiri.
Ihhh, dasar kucing.
curup, 3 Juli 2021 (23:06)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI