pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil,Dalam setiap pemilihan umum peran pelajar sebagai pemilih pemula sangat penting untuk menentukan arah demokrasi negara. Namun seringkali mereka dihadapkan pada berbagai tantangan dan kebingungan dalam menjalankan hak suaranya, dalam pemilu ada juga yang namanya politik uang,Politik uang adalah sebuah pembagian keuntungan di antara politisi dan mendistribusikan sesuatu secara individual kepada pemilih contohnya memberi uang ataupun sembako tetapi dengan syarat mereka yang menerima sembako atau uang harus memilih calon tersebut,dan tujuannya politik uang ialah mendapatkan dukungan dari mereka.
14 Februari 2024, Indonesia kembali menyelenggarakan pemilihan umum serentak. bahwa pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.Â
Pada pemilu kali ini banyak di dominasi oleh pemilih muda. seperti yang di sampaikan Mellaz aktivis pemilu yang juga anggota KPU,pemilih pada pemilu 2024 berasal dari generasi z dan milenial 55%. Perbedaan dari dua generasi ini terletak pada batas tahun lahir mereka Gen Z yang lahir pada tahun 1995-2010. Sementara itu, generasi Y atau sering disebut milenial ialah mereka yang lahir pada rentang waktu sebelumnya, yakni antara tahun 1980-1995.
pada tanggal 14 februari 2024, banyak isu yang beredar termasuk adannya politik uang, praktik yang merusak integritas demokrasi, telah menjadi isu serius di Indonesia. Meskipun undang-undang dan peraturan telah diterapkan untuk mengendalikan praktik ini, politik uang masih tetap merajalela dan memberikan dampak negatif yang signifikan. Amir mengungkapkan "Dari kajian kami, keberhasilan dalam pemilu atau pilkada 95,5 persen dipengaruhi kekuatan uang, sebagian besar juga untuk membiayai mahar politik. Kontestan harus mengeluarkan Rp5-15 miliar per orang untuk ini. "Â
dengan banyak nya pemilih muda yang mungkin juga pemilih pemula dapat dengan mudah dipengaruhi oleh calon yang menggunakan metode politik uang. Sangat mungkin para pemilih muda tertarik untuk menerima tawaran para calon tersebut.Â
Cara mengatasi masalah politik uang dengan sebagai berikut:
1.Pendidikan Pemilih: Memberikan pendidikan politik kepada masyarakat agar mereka lebih peka terhadap tindakan politik uang dan memahami pentingnya pemilihan yang berdasarkan pada pemikiran dan program, bukan imbalan finansial.
2.Transparansi Keuangan: Mewajibkan kandidat dan partai politik untuk secara terbuka mengungkapkan sumber dan penggunaan dana kampanye mereka, sehingga meminimalisir praktik politik uang yang tidak sah.
3.Penegakan Hukum yang Ketat: Mengadopsi aturan yang ketat dan penegakan hukum yang tegas terhadap praktik politik uang, termasuk sanksi yang tegas bagi pelanggar.
4.Partisipasi Aktif Masyarakat: Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pemilihan dan mengawasi proses politik untuk mencegah dan melaporkan praktik politik uang yang terjadi.
5.Reformasi Sistem Politik: Mengusulkan reformasi sistem politik yang mencakup perubahan dalam pembiayaan kampanye dan peraturan partai politik untuk mengurangi ketergantungan pada dana dari pihak-pihak tertentu.