Mohon tunggu...
Reviana Tyas Ayu Diani
Reviana Tyas Ayu Diani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM : 21107030010

Penikmat teh hijau

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sentra Kerajinan Wayang Kulit di Dusun Karangasem Imogiri Bantul

15 Juni 2022   22:00 Diperbarui: 15 Juni 2022   22:02 1279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istri Bapak Suyono (kiri)/Dokpri
Istri Bapak Suyono (kiri)/Dokpri

2. Galeri Parji Tresno

Salah satu souvenir di galeri ini/Dokpri
Salah satu souvenir di galeri ini/Dokpri
Galeri ini merupakan usaha turun temurun yang diteruskan oleh bapak Yudi beliau memasarkan wayang kulit melalui online. menurut penuturan bapak yudi galeri yang sering mendapat pesanan secara langsung adalah galeri yang letaknya berada di sebelah barat dan juga merupakan jalur datangya pengunjung. 

Usaha bapak yudi sendiri juga tidak mengalami penurunan justru mengalami kenaikan pada tahun 2016-2019. Dari informasi yang kami dapat disana ada Banyak paguyuban wayang kulit atau yang menyangkut pengembangan dusun pucung bahkan jumlahnya mencapai 10 paguyuban, namun pengelolanya hanya itu itu saja. Dan tidak ada aturan khusus jika seseorang warga atau pengrajin wayang kulit ingin mendirikan paguyuban

3. Galeri Barmanto


Galeri wayang ini sudah berdiri cukup lama sekitar 20 tahun. Galeri ini dimiliki oleh bapak Yuli yang merasakan adanya penurunan minat beli Wayang Kulit. Sekarang yang mempunyai keahlian dalam membuat wayang kulit semakin sedikit sedangkan pada saat pak Yuli masih duduk dibangku sd rata rata temannya yang duduk di kelas 5 dan 6 sudah mempunyai keahlian dalam membuat Wayang Kulit. 

Fenomena menurunya minat beli wayang kulit menurut pemilik galeri sejak tahun 2010. galeri barmanto kulit sendiri mengalami penurunan buruh tatah sungging pada tahun 2016 yang awalnya berjumlah 4 karyawan, lalu tahun 2018 menjadi 2 karyawan saja.

4. Galeri Supermurah

Dokpri
Dokpri
Sudah berdiri sejak tahun 1972 atau sudah selama 47 tahun, pemilik galeri ini bernama bapak Haryono. Penurunan minat beli wayang sangat dirasakannya karena beberapa faktor yang menyebabkan penurunan yaitu pengaruh budaya asing, dari peminat wayang nya sendiri menganggap bahwa harga wayang kulit tersebut relatif mahal sehingga penggemar wayang kulit semakin menurun. 

Sekitar tahun 1990 pak Haryono mengalami masa kejayaannya hingga karyawan berjumlah 100 orang. Kini penurunan terus berlanjut sampai beliau tidak memiliki karyawan sama sekali dan akhirnya memproduksi wayang kulit sendiri, bahkan pesanan wayang kulit yang datang kepadanya hanya 1 atau 2 bahkan tidak sama sekali setiap bulannya.

Wayang kulit sejatinya adalah budaya Indonesia yang patut dilestarikan. Beberapa faktor ini yang kemungkinan menghambat pengembangan industri wayang kulit, diantaranya :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun