Bila dirasa penjathil telah terlalu lama dan berbahaya hingga dapat mengganggu penonton dan mebahayakan dirinya sendiri saat kerasukan roh halus alias "ndadi" pawang pun akan turun tangan. Tapi bukan pawang hujan ya, melainkan pawang tari jathilan yang dipercaya dapat mengendalikan roh yang merasuki penari. Biasanya pawang ini sudah ahli dan dianggap tetua dalam suatu paguyuban jathilan.
Oh iya tetapi di masa sekarang ini banyak juga jathilan yang dikreasikan agar tarian tidak monoton, disebut dengan pakem baru. Pakem baru cenderung banyak inovasi dan menarik karena tariannya dapat dinikmati oleh generasi muda. Pake baru ini lebih ditekan untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya kepada generasi muda. Kreasi jathilan modern membagi dalam lima babak tarian dan dalam satu babak dimainkan oleh perempuan semua.
Melestarikan budaya tentu sangat penting dilakukan agar budaya itu tak lenyap ditelan zaman. Hidup di masa kemajuan teknologi tam seharusnya membuat kita meninggalkan kebudayaan nenek moyang. Jangan sampai budaya kita tidak dikenal oleh anak cucu di masa yang akan datang apalagi kalau diklaim oleh negara lain, bisa jadi masalah nantinya. Oleh karenanya ayo lestarikan budaya mulai dari hal disekitar kita.
Jadi udah tertarik nonton jathilan? Jangan lupa ajak temanmu juga ya agar lebih seru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H