Mohon tunggu...
Reviana Tyas Ayu Diani
Reviana Tyas Ayu Diani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM : 21107030010

Penikmat teh hijau

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nguri-Uri Budaya Jawa: Kesenian Jathilan

15 Juni 2022   19:17 Diperbarui: 15 Juni 2022   19:46 1877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesenian Jathilan/Sumber : @MudhaBudiBudaya

Bila dirasa penjathil telah terlalu lama dan berbahaya hingga dapat mengganggu penonton dan mebahayakan dirinya sendiri saat kerasukan roh halus alias "ndadi" pawang pun akan turun tangan. Tapi bukan pawang hujan ya, melainkan pawang tari jathilan yang dipercaya dapat mengendalikan roh yang merasuki penari. Biasanya pawang ini sudah ahli dan dianggap tetua dalam suatu paguyuban jathilan.

Sumber : Travelingyuk.com
Sumber : Travelingyuk.com
Oh iya tetapi di masa sekarang ini banyak juga jathilan yang dikreasikan agar tarian tidak monoton, disebut dengan pakem baru. Pakem baru cenderung banyak inovasi dan menarik karena tariannya dapat dinikmati oleh generasi muda. Pake baru ini lebih ditekan untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya kepada generasi muda. Kreasi jathilan modern membagi dalam lima babak tarian dan dalam satu babak dimainkan oleh perempuan semua.
Melestarikan budaya tentu sangat penting dilakukan agar budaya itu tak lenyap ditelan zaman. Hidup di masa kemajuan teknologi tam seharusnya membuat kita meninggalkan kebudayaan nenek moyang. Jangan sampai budaya kita tidak dikenal oleh anak cucu di masa yang akan datang apalagi kalau diklaim oleh negara lain, bisa jadi masalah nantinya. Oleh karenanya ayo lestarikan budaya mulai dari hal disekitar kita.

Jadi udah tertarik nonton jathilan? Jangan lupa ajak temanmu juga ya agar lebih seru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun