Seolah ada kekuatan dan semangat yang membara memasuki tubuh gadis yang sudah berdiri di depan kahalayak ramai itu. Suaranya terdengar dengan lantang dalam menyampaikan kalimat demi kalimat yang telah dikuasainya. Benar saja, apa yang telah diusahakan Mirna walaupun dengan keterpaksaan nyatanya membuahkan hasil. Keputusan dewan juri malam itu telah memutuskan bahwa Mirna menjadi pemegang juara satunya. Tangis haru dan bahagia Mirna pun pecah setelah pelukan hangat mendarat di tubuhnya. Pelukan dari seorang ayah yang selama ini telah mendukungnya. Ayah yang selalu memaksakan Mirna untuk mengikuti lomba tersebut. Kebahagiaan itu pun semakin lengkap ketika ibu Mirna mencium kening anaknya. Mirna hanya bisa pasrah dengan tangisan sambil terus memegang pialanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H