Mohon tunggu...
Pelangi Zahra
Pelangi Zahra Mohon Tunggu... Guru - Guru

Revi Nuraini merupakan gadis kelahiran 1997. Pemilik nama pena Pelangi Zahra ini sangat menyukai travelling. Ia berasal dari Kota Rengat, Riau. Selain mengajar di salah satu sekolah swasta, ia juga akti menulis artikel, puisi dan cerpen. IG: @Pelangizahra_

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hati yang Mengalah

20 Oktober 2024   12:53 Diperbarui: 20 Oktober 2024   12:56 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua orang gadis tampak berjalan beriringan menuju koridor kampus,  mereka adalah Hana dan Naisya. Tampak canda dan tawa pecah diantara keduanya menemani langkah mereka menuju ruangan kelas. Diiringi oleh Haikal yang baru saja turun dari motor sportnya melaju mengejar dua gadis yang kini telah jauh meninggalkan parkiran. Hal ini membuat Haikal terpaksa berlari kecil melewati beberapa kerumunan mahasiswa yang asyik mengobrol.

Persahabatan tiga serangkai itu memang tidak diragukan lagi. Mereka yang berkenalan diawal pertemuan ketika Maba dulu berlanjut hingga kini saat mereka sudah disibukkan dengan persiapan skripsi. Walaupun berasal dari sekolah yang berbeda, namun ketiganya bisa menjalin persahabatan yang cukup lama. Perbedaan diantaranya seolah menjadi warna baru dalam kehidupan. Hari-hari yang indah telah berhasil mereka lalui dengan berbagai rintangan dan menyisakan sejuta kenangan untuk diceritakan dimasa depan.

Haikal yang merasa paling tampan diantara ketiganya membuat ia merasa berkuasa dan tak jarang tugas kuliahnya pun dikerjakan oleh Hana dan Naisya. Namun itu tidak menjadi permasalahan bagi keduanya, karena bagi mereka dalam persahabatan memang harus saling tolong menolong sekalipun terkadang mereka kesal dengan sikap Haikal yang semaunya.

Baca juga: Untukmu Wahai Diri

“Hana…Naisya” teriak Haikal sambil menghela napas panjang

Pria itu terpaksa mengeluarkan suaranya yang menggema hingga mencuri perhatian orang disekeliling. Hal ini dilakukan karena Hana dan Naisya tak kunjung menghentikan langkah ketika ia sudah lelah mengejarnya. Dua gadis yang melihat kelakuan Haikal tersebut hanya tertawa dan kembali meneruskan langkahnya.

“Ah sial….” gerutu Haikal kembali berlari

Baca juga: Tanpa Rasa Bersalah

Begitulah Haikal dengan sosok humorisnya yang selalu membuat Hana dan Naisya menahan tawa. Tak jarang ia menjadi bahan candaan keduanya. Namun Haikal tak pernah menanggap serius candaan mereka. Haikal justru merasa senang bisa menghibur kedua gadis itu.

 “Kalian kok tega banget sih sama aku?” ucap Haikal yang baru tiba di kelas

Baca juga: Sendu

Hana dan Naisya yang melihat kelakuan Haikal semakin tertawa tanpa menghiraukan kekesalan pria itu.

“Kamu habis lari siang ya jar?” ledek Hana sambil diikuti tawa Naisya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun