Mohon tunggu...
Revi Yudhistira
Revi Yudhistira Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Mahasiswa yang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Instagram sebagai Budaya Populer dan Khalayak di Dalamnya

27 Desember 2020   23:27 Diperbarui: 28 Desember 2020   00:45 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aplikasi instagram sudah menjadi budaya populer karena banyak digunakan oleh masyarakat (daccaconomics.com)

Pengguna berusia 18-24 tahun menjadi kelompok usia pengguna paling besar di Indonesia, dengan total persentase 37,3 persen atau sekitar 23 juta pengguna (Pertiwi, 2019). Pengguna dapat mempunyai banyak teman dengan istilah following dan followers. Interaksi dapat dilakukan dengan like, comment, direct message, ataupun instastory yang dilengkapi dengan fitur-fitur mendukung lainnya.

Dapat dilihat dari hal tersebut, bahwa media sosial yang bernama Instagram ini sudah menjadi bagian dari budaya populer masyarakat pada saat ini. Hal ini sesuai dengan pengertian budaya populer itu sendiri yaitu, budaya masyarakat atau budaya orang kebanyakan. Yang mana ketika budaya tersebut dinikmati oleh banyak orang dan dilakukan banyak orang, maka hal tersebut menjadi salah satu bagian dari budaya populer.

Saat ini hampir semua masyarakat menggunakan media smartphone dan digunakan untuk berselancar di media sosial yaitu Instagram. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat sekarang adalah khalayak. Dari berbagai macam media yang digunakan untuk mencari dan mendapatkan informasi, Instagram menjadi salah satu sumber yang digunakan oleh khalayak.

Instagram yang merupakan sarana informasi menjadi fenomena sosial yang patut untuk dicermati lebih lanjut, melihat banyaknya masyarakat yang tertarik dan memiliki akun Instagram sebagai aplikasi media sosial populer. Pengguna menjadi semakin gemar menampilkan dirinya kepada khalayak dikarenakan Instagram memberikan kebebasan dalam mengunggah dan membagikan foto yang ia inginkan kepada khalayak.

Kemudian, konsep khalayak dibagi menjadi dua, yaitu khalayak pasif dan khalayak aktif. Khalayak pasif yaitu khalayak yang tidak berdaya di hadapan media. Artinya, khalayak pasif akan menerima mentah-mentah informasi yang disuguhkan oleh media, mereka akan menyimpulkan informasi yang didapat tanpa mengetahui yang tersirat dibaliknya.

Salah satu teori yang membahas khalayak pasif adalah teori jarum suntik. Di mana teori ini memberikan dampak pada masyarakat awam yang dengan mudah mempercayai media tanpa mencari tahu kebenaran informasi dari media tersebut.

Sedangkan khalayak aktif berarti setiap individu atau kelompok akan menyaring, menyeleksi dan mengolah secara internal semua pesan komunikasi atau informasi yang berasal dari luar dirinya. Di mana dalam proses komunikasi penyampaian pesan dikirim (encoding) kemudian diterima (decoding).

Pesan yang disampaikan akan dimaknai secara berbeda-beda, yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti kepentingan, latar belakang dan pengalaman. Artinya, khalayak ini mempunyai tafsir sendiri-sendiri dalam menerima informasi. Salah satu teori yang membahas khalayak aktif adalah teori uses and gratifications yang mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media.

Bila kita kaitkan dengan media sosial yaitu Instagram, kebanyakan penggunanya masuk ke dalam khalayak aktif, karena memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Khalayak juga diberikan ruang yang bebas untuk menyampaikan pendapatnya, memberitahukan apa yang sedang dipikirkan, atau sekadar mengunggah foto.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa khalayak yang menggunakan Instagram adalah partisipan aktif dalam membangun dan menginterpretasikan makna atas apa yang mereka baca, dengar dan lihat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun