Mohon tunggu...
Inovasi

Apakah Benar Transportasi Senyawa Pada Sel Tumbuhan Lebih Lambat Dari Sel Hewan?

25 Agustus 2017   01:38 Diperbarui: 25 Agustus 2017   01:40 1312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo Kawan kawan selamat datang. Dalam kesempatan kali ini saya akan membahas tentang transportasi senyawa pada sel. Mungkin banyak dari kalian yang bertanya-tanya, lebih cepat transportasi senyawa pada sel tumbuhan atau sel hewan? Beberapa mungkin ada yang sudah tahu jawabannya tetapi dalam pembahasan kali ini saya akan menjelaskan dengan lebih mendalam. Nah, agar kita dapat lebih paham mengenai pembahasan kita kali ini ada baiknya kita mengetahui dulu tentang sel yang menjadi dasar dari pembahasan kita.

Pertama saya akan menjelaskan apakah yang dimaksud dengan sel? sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel dapat dinyatakan hidup dengan melihat ciri sel tersebut, salah satu cirinya adalah dapat menghasilkan energi melalui serangkaian proses respirasi sel dalam mitokondria. Proses respirasi itu menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.

Adapun juga beberapa teori tentang sel yang mendukung keberadaan sel yang pertaman kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Robert Hook menemukan adanya ruang kosong pada sel gabus pada tahun 1655. Tidak hanya berhenti disitu, seorang ilmuwan Anthony Van Leeuvenhoek berhasil menemukan mikroskop dan melanjutkan penelitian tentang sel dan menemukan sel hidup dari alga spyrogyra dan bakteri. Semakin berkembangnya jaman, pada tahun 1838 Jakob Schleiden dan Theodore Schwan mengungkapkan teori sel bahwa sel merupakan unit struktural terkecil  yang menyususn tumbuhan dan hewan. Dilanjutkan dengan ilmuwan Johannes Purkinje yang memperkenalkan istilah protoplasma yang merupakan cairan di dalam sel. Pada tahun 1858 ilmuwan Rudolf Ludwig Karl Virchow menyatakan bahwa sel berasal dari sel sebelumnya ( Omnis Cellula e Cellula ) dan juga ilmuwan Robert Brown menemukan nukleus pada sel tanaman anggrek.

Setelah kita mengetahui sel itu apa, saya akan melanjutkan dengan menjelaskan organel yang ada di dalam sel. Salah satu organel yang ada di dalam sel adalah membran sel. Membran sel merupakan sel yang letaknya paling luar untuk sel hewan dan terletak dalam urutan kedua dalam urutan sel yang paling luar dalam sel tumbuhan yang terbentuk dari senyawa kimia yaitu Lipoprotein yang merupakan gabungan dari protein dan lemak. 

Di permukaan luar dan dalam membran sel terdapat protein intrinsik yang mempunyai sifat larut dalam air atau bisa dikatakan dengan hidrofilik. Yang ada dan menembus kedua lapis lipid disebut dengan protein intrinsik yang mempunyai sifat yang tidak larut dalam air atau bisa dikatakan dengan hidrofobik. Karena sebab itu membran sel bersifat selektif permeable (Semi Permeabel) yang artinya hanya bisa dilewati oleh molekul tertentu saja. Ada beberapa fungsi yang ada pada membran sel. Tadi saya menjelaskan bahwa membran sel terletak pada bagian terluar pada sel hewan, dari penjelasan tersebut kita dapat mengetahui bahwa salah satu fungsi dari membran sel adalah untuk melindungi sel yang masih ada di dalamnya. Fungsi yang kedua adalah untuk mengatur keluar masuknya zat dari sel satu ke sel lainnya atau bisa dikatakan sebagai transportasi. Membran sel juga berfungsi sebagai penerima rangsang dari luar sel karena seperti yang telah saya jelaskan membran sel berada di daerah terluar pada sel. Fungsi yang terakhir adalah sebagai tempat berlangsungnya reaksi reaksi kimia.

        Mungkin ada beberapa pertanyaan yang muncul ketika membaca penjelasan ini seperti  Mengapa membran sel tidak menjadi sel terluar dalam sel tumbuhan? jawabannya adalah karena terdapat satu struktur yang letaknya diluar selaput plasma yaitu dinding sel. Mengapa ada dinding sel pada sel tumbuhan? Jawabannya sederhana karena dinding sel berfungsi sebagai penguat karena tumbuhan membutuhkan penyokong dan penahan untuk menopang keseluruhan tumbuhan tersebut. Dinding sel tersusun dari dua lapisan senyawa selulosa, diantara dua lapisan tersebut terisi oleh zat penguat seperti kitin, pektin, suberin, dan lignin. Oleh sebab itu struktur tubuh tanaman terlihat lebih kokoh karena ada zat penguat yang menyokong tubuh tanaman tersebut.

         Kita akan lanjut membahas tentang transportasi senyawa yang ada pada sel. Transport senyawa pada sel dibagi dalam 2 cabang yaitu aktif dan pasif. Transpor pasif merupakan perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan energi sel yang terjadi secara spontan, dari konsentrasi tinggi ke rendah. Transpor pasif meliputi difusi dan filtrasi tetapi difusi masih dibagi dengan 3 cabang yaitu difusi sederhana, osmosis dan terfasilitasi.

         Difusi pada umumnya adalah penyebaran molekul zat dari konsentrasi atau kerapatan yang tinggi ke konsentrasi yang rendah tanpa menggunakan energi. Sebagai contoh gula batu yang di celupkan di dalam air akan menyebar sehingga bercampur dnegan air tersebut meskipun tanpa di aduk yang akan menghasilkan larutan gula. Dari contoh tersebut kita dapat melihat partikel yang ada di gula yang mempunyai konsentrasi yang tinggi berdifusi ke daerah yang mempunyai konsentrasi lebih rendah yang menghasilkan larutan yang homogen. Pada transportasi senyawa, molekul atau zat dapat mengalami difusi keluar masuk sel, dari kerapatan rendah. Dengan demikian, zat tersebut dapat diangkut keluar masuk sel tanpa menggunakan energi.

        Osmosis adalah perpindahan ion atau molekul air dari kerapatan tinggi ke kerapatan rendah melewati suatu membran. Proses osmosis pada sel hewan pada saat kondisi di luar sel hipertonik adalah mengerut yang disebabkan karena air bergerak masuk ke dalam sel yang menyebabkan kondisi luar sel menjadi pekat dan dalam menjadi encer sehingga menyebabkan kondisi luar menjadi mengkerut. Pada saat hipotonik adalah hemolysis atau bisa disebut pecah karena air bergerak keluar sel karena kondisi luar sel yang tidak mampu menahan banyaknya air yang keluar dari sel tersebut. Sama seperti hewan, sel tumbuhan mempunyai hal serupa tetapi bedanya adalah saat hipertonik sel tumbuhan mengalami plasmolysis atau yang disebut dengan membran lepas dan saat hipotonik sel tumbuhan mengalami turgid atau menjadi menegang.

        Difusi terfasilitasi adalah singkatnya difusi yang diperlancar oleh adanya protein pada membrane sel. Filtrasi tentunya beda dengan difusi, bedanya adalah dalam filtrasi air dan zat terlarut dipaksa melewati membrane dengan cairan/tekanan hidrostatik. Seperti memaksa dengan suatu dorongan agar zat dapat melewati membran. Syarat terjadinya filtrasi adalah harus ada gradien bertekanan seperti dari urea yang bertekanan tinggi ke rendah.

         Transportasi pada membran sel yang kedua adalah transport aktif. Transport aktif dibagi ke dalam dua cabang yaitu pompa ion dan makromolekul tetapi pompa ion. Pada umumnya transport aktif memiliki arti yang hampir sama dengan transport pasif tetapi bedanya adalah transport aktif mengirim atau memindahkan molekul atau ion dengan menggunakan energi dari sel itu. Pompa ion terbagi menjadi tiga cabang yaitu Unipor, simpor dan antipor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun