Mohon tunggu...
Riana Evelina
Riana Evelina Mohon Tunggu... Lainnya - seorang teman

tidak semua orang bisa becerita, menulis adalah pilihan saya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langit Malam

18 September 2020   20:11 Diperbarui: 18 September 2020   20:21 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alunan musik di telinga sungguh ampuh untuk mengantar lelah menuju sandar, di kursi teras rumah

Malam menjelma jadi tuan rumah paling ramah

Tempat lelah dan keluh berkumpul

Ia menerima hadirku yang sunyi

Seketika aku melihat ke arah langit

Tatap nanar penuh binar

Lalu jatuh cinta seirama dengan warnanya

Kadang abu gelap, kadang biru tua menuju renta tak bernyawa, di sisi lain ada warna putih yang hampir pudar

Seolah-olah memberi reaksi. Jika kau hilang - aku juga.

Di sebelahnya ada sedikit warna cerah, ia cahaya.

"Cahaya yang memancar dari bulan itu sesungguhnya kenangan matahari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun