Kritik dari guru atau teman dapat memengaruhi rasa percaya diri siswa. Beberapa siswa mengaku merasa tidak cukup baik setelah menerima kritik, meskipun mereka juga menyadari bahwa kritik yang membangun dapat menjadi motivasi.
4. Peran Keluarga
Keluarga memainkan peran besar dalam membentuk konsep diri siswa. Pesan-pesan negatif dari orang tua selama masa kecil sering kali membekas hingga dewasa, namun dukungan emosional dapat membantu meminimalkan dampaknya.
5. Mengubah Konsep Diri Negatif ke Positif
Banyak siswa percaya bahwa konsep diri negatif dapat diubah menjadi positif melalui dukungan lingkungan yang baik, introspeksi, dan pengembangan keterampilan untuk menghadapi tantangan. Mereka juga menyarankan agar seseorang mempraktikkan sikap berpikir positif dan mencari umpan balik yang membangun.
Kesimpulan
   Hasil observasi menunjukkan bahwa siswa SMAN 49 Jakarta memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya konsep diri dalam kehidupan mereka. Sebagian besar siswa menunjukkan kecenderungan untuk mengelola emosi, menghadapi konflik dengan sehat, dan mengubah pengalaman negatif menjadi pelajaran berharga.
   Konsep diri menurut Teori Hurlock menekankan pentingnya pengalaman, interaksi sosial, dan pemberian label dalam membentuk konsep diri. Memahami konsep diri dapat membantu individu mengembangkan kepercayaan diri dan meningkatkan kualitas hidup.
 Penelitian ini menegaskan pentingnya peran guru, teman, dan keluarga dalam membangun konsep diri positif pada siswa. Dengan dukungan yang tepat, siswa dapat mengembangkan persepsi yang lebih baik tentang diri mereka dan mencapai potensi penuh mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H