Mohon tunggu...
Reva Prameswari
Reva Prameswari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - A homeschooler, 11th grade.

"If we never try, how will we know", oleh karena itu saya berasa di sini. Menyampaikan beberapa isi pikiran saya melalui artikel, dengan tujuan untuk mengembangkan diri. Saya memiliki ketertarikan pada bidang psikologi, cerita fiksi, serta dunia hiburan. Saya adalah seorang pemula, jika terdapat ketidaknyamanan atas tulisan saya, dapat mengirimkan saran / kritik pada @revaprameswari@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Buku Berani Tidak Disukai - Ichiro Kishimi & Fumitake Koga

19 Desember 2023   21:47 Diperbarui: 19 Desember 2023   21:59 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berani Tidak Disukai yang sudah terjual lebih dari 3,5 juta eksemplar,  mengungkap rahasia mengeluarkan kekuatan terpendam yang memungkinkan Anda meraih kebahagiaan yang hakiki dan menjadi sosok yang Anda idam-idamkan.

Apakah kebahagiaan adalah sesuatu yang Anda pilih? Buku "Berani Tidak Disukai" menyajikan jawabannya secara sederhana dan langsung. Berdasarkan teori Alfred Adler, satu dari tiga psikolog terkemuka abad kesembilan belas selain Freud dan Jung, buku ini mengikuti percakapan yang menggugah antara seorang filsuf dan seorang pemuda.

Dalam lima percakapan yang terjalin, sang filsuf membantu muridnya memahami bagaimana masing-masing dari kita mampu menentukan arah hidup kita, bebas dari belenggu trauma masa lalu dan beban ekspektasi orang lain.

Buku yang kaya kebijaksanaan ini akan memandu Anda memahami konsep memaafkan diri sendiri, mencintai diri, dan menyingkirkan hal-hal yang tidak penting dari pikiran. Cara pikir yang membebaskan ini memungkinkan Anda membangun keberanian untuk mengubah dan mengabaikan batasan yang mungkin berlaku bagi diri-Mu.

Alasan saya memilih membaca  buku ini

Saya memutuskan untuk membeli buku ini pada tahun 2021 saat sedang menghadapi titik terendah dalam hidup.Sinopsis yang menarik membuat saya yang saat itu sedang kehilangan motivasi dan semangat hidup menjadi tertarik untuk membaca buku ini. Meskipun beberapa kali gagal menyelesaikannya, proyek membaca kali ini menjadi dorongan pribadi untuk menyelesaikan buku ini dalam satu bulan.

Review Pribadi

Buku ini mengangkat tema kebahagiaan sebagai hasil dari pilihan dan penentuan diri sendiri. Meskipun teoritis, Sang Filsuf memberikan contoh sederhana yang mempermudah pemahaman konsep-konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Saya merasakan perjalanan emosional seperti rollercoaster dan menemukan jawaban untuk beberapa perasaan yang pernah saya alami. Meski awalnya sulit dipahami, dengan membaca berulang kali, saya mulai memahami teori-teori yang diungkapkan.

Salah satu konsep yang sangat relevan dan saya terapkan adalah tentang 'kebebasan' dan 'pembagian tugas'. Buku ini mengajarkan bahwa kebebasan adalah kemampuan menjalani hidup sesuai keinginan tanpa takut dibenci orang lain, sementara 'pembagian tugas' adalah tanggung jawab terhadap tugas-tugas kehidupan. Pembaca diajak untuk tidak terlalu memikirkan tanggapan orang lain dan fokus pada tanggung jawab pribadi.

Contohnya adalah, saya bebas memilih mana yang baik dan mana yang tidak, dan menentukan jalan hidupku adalah tugas saya. Kebebasan yang saya pilih adalah tugas yang saya miliki, jadi saya harus memperjuangkan itu dengan sungguh-sungguh. Tidak perlu memikirkan bagaimana tanggapan orang lain atau apakah yang aku pilih ini sesuai dengan harapan mereka? Tidak, yang perlu saya lakukan adalah bertanggungjawab pada tugas saya dan berani mengambil resiko untuk tidak disukai oleh orang lain. Tugas saya adalah menjalani kehidupan serta kebebasan yang saya pilih, sedangkan berkomentar dan memberi tanggapan pada diri saya adalah tugas orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun