Mohon tunggu...
Revaputra Sugito
Revaputra Sugito Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

We Love Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gambar-gambar Pemberitaan Kalijodo Hoax Semua?

25 Februari 2016   07:00 Diperbarui: 25 Februari 2016   07:12 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="http://www.kompasiana.com/beni.guntarman/kolaborasi-indah-polda-metro-jaya-dan-pemda-dki-jakarta-pada-penertiban-kalijodo_56cc9fd8377b61163f5e38e8"][/caption]

Bermula dari  2 berita di Kompas.com yang meliput penertiban Kalijodo saya agak penasaran dengan berita-berita sebagai berikut : 1.Ditemukan ratusan senjata tajam di Café milik Daeng Azis dan 2.Ratusan anak panah menyambut Ahok di Kalijodo.

Dua berita itu menarik karena tidak ada gambar/foto  yang menyertainya. Berita pertama tentang penemuan ratusan senjata tajam hanya ada foto Kombes Krisnha Murti yang sedang diwawancarai wartawan.  Krisnha mengatakan polisi yang melakukan penggeledahan menemukan ratusan senjata tajam di café milik Daeng Azis. Sayangnya tidak ada foto/gambar senjata tajam tersebut.

Berita kedua tentang ratusan anak panah yang (katanya) digunakan untuk menyambut Ahok di Kalijodo. Berita tersebut di kompas.com hanya berisi curhat seorang preman wanita yang bercerita tahun lalu mereka sudah mempersiapkan diri untuk melawan polisi termasuk mempersiapkan senjata-senjata tajam. Foto yang ada di berita tersebut bukanlah foto anak panah tetapi foto yang berisi berbagai alat tukang seperti linggis, palu, behel, tang, obeng minus, obeng plus dan pisau dapur. Tetapi keterangan pada foto tersebut berbunyi  “senjata-senjata  tajam yang disita dari Kalijodo”.

Selanjutnya karena menemukan keganjilan tersebut saya mencari berita dari media lainnya tentang 2 gambar yang seharusnya ada yaitu : Ratusan Senjata Tajam dan Ratusan Anak Panah tetapi saya tidak menemukannya.

Kemarin seorang Kompasianer Beny Gutarman membuat artikel tentang Kolaborasi Polda Metro Jaya dengan Pemprov DKI yang menggeledah Kalijodo menemukan ratusan senjata tajam. Beny memasang foto yang memang tampak ratusan senjata tajam disita oleh polisi.  Sayangnya sumber gambar itu sebuah link yang tidak jelas. Bukan situs yang bisa dipercaya. Nama situsnya CDN.SINDONEWS.NET. Situs itu tidak bisa diakses. Yang bisa diakses hanya gambarnya saja. Tidak ada content lain selain gambar tersebut.

Dalam kolom komentar saya sempat bertanya kepada Beny Gutarman dan para kompasianer lain, apakah ada yang tahu sumber gambar yang meragukan itu tetapi tidak ada yang menjawabnya. Akhirnya saya mencari sendiri di google. Dan bertemulah dengan gambar asli tersebut.

Ternyata gambar itu bukan gambar yang diambil di Kalijodo beberapa hari lalu. Gambar itu adalah Hasil Penyitaan polisi di Lapas Krobokan Bali pada Desember 2015.(Link terlampir dibawah). Jadi kesimpulannya berita yang bersumber dari Kombes Krisnha Murti tentang ratusan senjata tajam yang ditemukan di Café Daeng Azis memang tidak ada gambarnya. Umumnya di internet para netizen sering menyimpulkan sebuah berita tanpa gambar adalah hoax. Entahlah dengan yang satu ini.

[caption caption="http://metro.news.viva.co.id/news/read/738538-400-anak-panah-di-kalijodo-sisa-kerusuhan-lawan-airbaja"]

[/caption]

Selanjutnya dari seorang kawan di Kompasiana Jos Rampisela memberi 1 link tentang berita dan gambar ratusan senjata tajam dari Kalijodo yang dirilis Vivanews.co.id.  Saya lihat gambarnya dan benar ada BELASAN  senjata tajam (bukan ratusan ya) dan ada RATUSAN  anak panah. Tetapi sayangnya  penyajian beritanya seperti melebih-lebihkan fakta yang ada. Saya menjadi agak aneh dengan berita di Vivanews itu. Benarkah gambar itu berasal dari Kalijodo yang merupakan hasil penggeledahan kemarin?

Rasa penasaran itu akhirnya membuat saya mencari tahu darimana Vivanews mendapat gambarnya.  Saya mencari  situs mana yang pertama kali merilis gambar tersebut dari sekian banyak situs. Dan akhirnya bertemulah saya sebuah gambar yang sama yang  8 jam lebih awal dirilis oleh situs Jakarta.108jakarta.com. yang menarik kemudian ada perbedaan keterangan gambarnya.

Pada Vivanews pada foto tersebut diberi keterangan “Hasil Operasi Penyakit Masyarakat di Kalijodo”. Waktu kegiatan operasi tidak disebutkan. Tapi ada kalimat yang menyebut  senjata-senjata itu ditemukan di 10 titik lokasi di Kalijodo (bukan di Café Daeng Azis). Dan disebut juga ratusan anak-panah itu adalah sisa dari tawuran yang pernah terjadi antara warga Kalijodo dengan kelompok pemuda Airbaja  beberapa bulan yang lalu.

Yang berbeda dengan Vivanews, situs Jakarta.108jakarta.com memberi keterangan gambar itu sebagai gambar ilustrasi. Berita yang menyertainya bukan berita penemuan ratusan anak panah. 108Jakarta.com memberitakan  penangkapan 3 orang dengan barang bukti narkoba. Penyitaan DVD porno dan penyitaan alat-alat yang bisa digunakan untuk tawuran seperti yang saya tulis diatas yaitu berupa linggis, palu, tang, obeng-obeng dan pisau dapur.

Dengan demikian  2 gambar yang menyertai pemberitaan Pengeledahan di Kalijodo di beberapa media menjadi sumir. Menjadi tidak jelas. Benarkah polisi menemukan ratusan senjata atau menemukan ratusan anak panah pada penggeledahan di Kalijodo beberapa hari yang lalu?

Benarkah yang disebut Kombes Krisnha Murti ada ratusan senjata tajam didapat dari Café Daeng Azis? Faktanya kemudian Daeng Azis ditetapkan sebagai Tersangka untuk Kasus Prostitusi. Seharusnya Daeng Azis ditetapkan sebagai Tersangka atas kepemilikan ratusan senjata tajam agar sinkron dengan pernyataan Kombes Krisna Murti.

Sekian .

Sumber gambar  pertama yang diduga hoax  ada di Kompasiana 

Sumber gambar pertama yang asli  ada di  antaranews

Sumber gambar kedua yang ada di Vivanews dengan keterangan yang meragukan

Sumber gambar kedua yang ada di 108Jakarta.com yang disebut sebagai Hanya Ilustrasi

 

Tulisan sebelumnya

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun