Di era digital dan revolusi industri 4.0, kita hidup di tengah lautan data. Setiap klik, transaksi, dan interaksi menghasilkan jejak data yang dapat dianalisis untuk mengungkap pola, membuat prediksi, dan mengambil keputusan strategis. Namun, tanpa kemampuan berpikir logis dan penguasaan statistika, data hanyalah sekumpulan angka tanpa makna.Â
      Bagaimana logika dan statistika bekerja sama untuk mengubah data menjadi wawasan yang berharga? Di sinilah peran keduanya menjadi tak tergantikan dalam mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan kehidupan sehari-hari.
Mengenal apa itu Statistika?
      Secara etimologi, kata statistik berasal dari kata status (Bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti dengan state (Bahasa inggris) yang dalam Bahasa indonesia artinya negara. Pada mulanya kata statistik diartikan, hanya dibatasi dengan Kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka.Â
      Menurut Sudjana (2005) statistic adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan serta pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta dan Analisa yang dilakukan. Secara lebih luas pengertian statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang data, mulai dari pengumpulan, pengolahan, penganalisisan, penafsiran, dan penarikan Kesimpulan dari data yang berbentuk angka-angka.
Manfaat Statistika
Statistika memiliki manfaat yang sangat besar dalam kehidupan manusia, diantaranya adalah:
- Dalam kehidupan sehari-hari statistik tersebut berperan ialah sebagai penyedia bahan atau juga keterangan dari berbagai hal untuk diolah serta juga ditafsirkan.
- Dalam penelitian ilmiah, statistik tersebut dapat berperan ialah sebagai penyedia alat untuk dapat mengemukakan ataupun menemukakan kembali keterangan yang seolah tersembunyi dalam angka.
- Dalam ilmu pengetahuan, statistik tersebut berperan ialah sebagai peralatan analisis juga interpretasi diri data kuantitatif ilmu pengetahuan sehingga akan dapat disimpulkan data itu.
Fungsi Statistika
Statistika memiliki dua fungsi utama yang sangat penting untuk kegiatan penelitian, diantaranya:
- Fungsi deskritif yaitu untuk menggambarkan, menjelaskan data dan peristiwa, yang dikumpulkan melalui proses penelitian dan investigasi yang belum menggeneralisasi atau menarik kesimpulan tentang populasi yang diteliti.
- Fungsi inferensial, yaitu untuk memprediksi mengendalikan  seluruh populasi berdasarkan data, gejala, dan peristiwa dalam proses penelitian. Fungsi ini dimulai dengan membuat estimasi dan hipotesis.
Tujuan Statistika
Adapun tujuan statistika yaitu:
- Untuk membuat deskripsi atau menjelaskan data tentang populasi yang sedang diselidiki.
- Utntuk membantu membuat estimasi nilai yang tidak diketahui  berdasarkan data yang dianalisis.
- Untuk membuat perkiraan konsekuensi dari hipotesis yang diterima.
- Estimasi yang diperoleh dalam statistik, digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
- Untuk mengurangi jumlah populasi besar dalam ukuran yang lebih kecil agar lebih mudah dipahami.
Mengenal apa itu Logika?
      Dalam kamus besar bahasa Indonesia logika adalah pengetahuan tentang kaidah berpikir atau jalan pikir yang masuk akal. Menurut Alex Lanur dalam bukunya yang berjudul logika, maka logika ialah ilmu pengetahuan dan bagaimana untuk berpikir lurus atau tepat. Dimana ilmu pengetahuan ialah kumpulan pengetahuan mengenai pokok tertentu. Yang dimana kumpulan itu merupakan satu kesatuan yang sistematis dan dapat memberikan penjelasan yang kemudian bisa dipertanggungjawabkan. Jadi logika dapat diartikan logika berpikir juga. Logika bukan hanya sekedar teologi belaka, logika juga merupakan suatu keterampilan untuk bagaimana dapat menerapkan hukum-hukum yang harus ditepati. Logika juga dapat diartikan sebagai keterampilan yang juga dapat menerapkan hukum pemikiran dalam praktek.
      Menurut bahasa, logika berasal dari kata "logos" (Bahasa Yunani), yang artinya kata, ucapan, pikiran.  Kemudian pengertian itu berkembang menjadi ilmu pengetahuan. Hal ini menandakan ada hubungan yang erat antara pikiran dan perkataan yang dimana ini merupakan suatu pernyataan dalam bahasa.Â
      Menurut Aristoteles ia menganggap bahwa logika suatu pengetahuan kedudukannya di luar jenis-jenis pengetahuan rasional di abad pertengahan logika mulai dianggap sebagai satu pengetahuan dari berbagai pengetahuan.
Dampak Positif Penerapan Logika:
- Pengembangan Kemampuan Intelektual
- Pengambilan keputusan yang bijaksana
- Kemandirian
- Keberhasilan Karir
Faedah Logika
- Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk untuk berpikir secara rasiaonal, kritis, lurus, tepat, tertib, metodis dan koheren.
- Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat dan objektif.
- Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
- Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kekeliruan serta kesesatan.
Hubungan dan Peran Logika dalam Ilmu Statistika
      Statistika adalah sarana berpikir ilmiah yang digunakan untuk menggambarkan dan menganalisis berbagai persoalan keilmuan. Sebagai salah satu metode ilmiah yang mengandalkan data, statistika memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai bidang, mulai dari ekonomi hingga penelitian sosial. Menurut Suriasumantri, statistika harus dipandang sejajar dengan matematika karena keduanya saling melengkapi dalam berpikir ilmiah. Matematika berfungsi sebagai alat berpikir deduktif yang merumuskan teori, sedangkan statistika mendukung proses induktif untuk menarik kesimpulan berdasarkan data. Hubungan antara logika dan statistika terletak pada penggunaan logika deduktif untuk memastikan metode analisis sesuai dengan prinsip ilmiah, serta logika induktif untuk menafsirkan hasil dan membuat prediksi yang sah. Dengan memahami hubungan ini, statistika dapat berperan secara optimal sebagai alat ilmiah yang menghasilkan pengetahuan yang akurat dan dapat dipercaya.
      Terdapat pengaruh signifikan antara kecerdasan logis matematis dengan kemampuan dalam analisis serta pemecahan masalah statistika. Individu dengan kecerdasan logis matematis yang tinggi cenderung memiliki kemampuan lebih baik dalam memahami data, memilih metode statistik yang sesuai, dan menarik kesimpulan yang valid dari hasil analisis. Sebaliknya, jika kemampuan ini rendah, analisis data akan lebih sulit dilakukan dan hasilnya kurang akurat. Dalam statistika, kemampuan berpikir logis sangat diperlukan untuk menangani permasalahan kompleks, seperti menginterpretasikan hasil uji statistik atau memahami pola distribusi data. Namun, kecerdasan ini tidak muncul begitu saja, melainkan harus dilatih melalui kebiasaan berpikir logis secara konsisten. Dengan demikian, kecerdasan logis matematis menjadi salah satu faktor utama keberhasilan dalam penerapan statistika, terutama dalam mendukung pengambilan keputusan berbasis data.
Sumber Referensi
Amir, J., & Soulisa, I. (2023). Sarana Bahasa Matematika Statistik dalam Pendekatan Deskriptif untuk Berpikir Secara Ilmiah. SOSCIED. 6(2).
Amir, J., & Nukuhaly, N. A. (2023). Sarana Berpikir Ilmiah dalam Bidang Bahasa, Matematika, dan Statistik. SOSCIED. 6(2).
Daus, F., & Padang, W. (2023). Matematika dan Realitas : Studi Kasus Statistika. INJAS: Indonesian Journal of Islamization Studies. 1(1):47-76.
Fitriana, S., Ihsan, H., & Annas, S. (2015). Pengaruh Efikasi Diri, Aktivitas, Kemandirian Belajar, dan Kemampuan Berpikir Logis terhadap Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP. Journal of EST. 1(2): 86-101.
Zulkarnain, I., & Nurbiati, I. (2019). Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah. Diskusi Panel Nasional Pendidikan Matematika 2019. https://proceeding.unindra.ac.id/index.php/DPNPMunindra/article/view/3934
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H