Mohon tunggu...
Revansha Ananda Muhammad F
Revansha Ananda Muhammad F Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

Public Relations | Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peran Mahasiswa Milenial Dalam Membangkitkan Generasi 4.0

28 November 2021   19:58 Diperbarui: 30 November 2021   08:15 1205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar :  https://sokrates.id/2019/07/30/peranan-hots-berfikir-kritis-kreatif-bagi-generasi-milenial/

Dengan berkembangnya teknologi, pengembangan hard skill dapat diperoleh dengan mudah, seperti mengikuti kursus online. Banyak startup, pemerintah menyediakan pelatihan, seminar, magang, sertifikasi dan perlombaan di bidang digital. Kominfo menyediakan pelatihan dan sertifikasi secara daring untuk para mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan digital, seperti pelatihan graphic design, data science, digital entreprenurship, dan program lainnya. 

Beberapa startup menyediakan program pelatihan dan seminar untuk meningkatkan kemampuan digital, seperti Dicoding Indonesia, Coursera, DQLab, dan lainnya. Lalu, mahasiswa juga perlu meningkatkan kemampuan bahasa asing, terutama bahasa Inggris yang dapat didapatkan secara mudah melalui internet atau kursus online. 

Dengan demikian, mahasiswa memiliki kemampuan digital yang memadai dan terampil. Selain hard skill, peningkatan soft skill sangat penting untuk dikembangkan dalam mengutamakan peningkatan kepribadian seseorang terhadap lingkungan di sekitarnya. Meskipun saat ini orang-orang mengubah tenaga manusia menjadi tenaga mesin, tenaga mesin tidak memiliki kemampuan dalam pengembangan soft skill. 

Tenaga mesin hanya mengikuti arahan perintah program yang diperintahkan oleh pemrogram robot tersebut. Oleh karena itu, mahasiswa perlu mengembangkan soft skill yang salah satunya adalah memiliki keinginan untuk mengembangkan diri dan rasa ingin tahu yang tinggi. Teknologi akan berkembang semakin cepat dan canggih. 

Oleh karena itu, mahasiswa harus mengeksplorasi teknologi tersebut lebih lanjut karena teknologi sekarang mungkin tidak efisien lagi untuk kedepannya. Contoh lainnya adalah kemampuan berpikir kritis dan penyelesaian masalah, kerja sama tim, dan cara berkomunikasi yang baik. Perusahaan-perusahaan mempertimbangkan hal-hal ini dalam merekrut pegawainya karena sangat krusial dalam pengembangan perusahaan.

Aset berharga bagi seorang pemuda adalah waktu, pikiran, serta tenaga. Mahasiswa yang notabenenya sebagai pemuda yang disandarkan harapan bangsa dipundaknya, sudah selayaknya bergerak mengambil peran. Literasi digital mengharuskan pembuat kebijakan, ilmuwan, akademisi, peneliti, praktisi, dan lainya, untuk paham digital. 

Dalam hal ini, langkah mahasiswa seperti membuat wadah digital untuk merangkul adik-adik bangku sekolah, ataupun sesamanya terlepas apapun almamater yang mereka gunakan, adalah proses yang akan berdampak besar dalam mengajak serta mengajarkan mereka untuk lebih semangat dalam mengayuhkan roda digital pendidikan di negeri ini dengan tekad, mimpi dan asa. 

Selain itu, keterlibatan mahasiswa dalam serangkaian kegiatan atau perlombaan yang mengarah pada ranah pendidikan Indonesia 4.0 juga menjadi semangat dalam memperbaiki serta mengembangkan pendidikan digital Indonesia. Hal luar biasa adalah ketika mahasiswa mampu mengaplikasikan skill yang dimilikinya untuk kemajuan digitalisasi pendidikan Indonesia. 

Dikutip oleh Kominfo, dari UNESCO, menyebutkan bahwa Indonesia berada di urutan kedua dari bawah. dalam hal literasi. Hal ini menjadi peluang bagi mahasiswa untuk dapat menebar manfaat. Contoh simpelnya yaitu, kolaborasi mahasiswa dari berbagai jurusan dalam menciptakan suatu aplikasi membaca online gratis bergaya modern yang dapat membangkit minat pembaca. Aplikasi tersebut, dapat pula mengajak para pembaca untuk sama-sama berkarya. 

Misalnya, disediakan ajang perlombaan bergengsi, dengan hadiah yang bermanfaat. Selanjutnya karya pemenang akan dijadikan konten dalam platform tersebut. Hal ini akan membuat mereka merasa diapresiasi, yang selanjutnya akan memunculkan semangat baru untuk lebih produktif. Tentunya hal sangat membutuhkan peran berbagai komponen, tidak hanya mahasiswa, namun juga peran pemerintah, siswa, hingga influencer muda Indonesia. 

Sesuai petuah dari Warren Buffett "You can not make a baby in one month by getting nine women pregnant", yang merefleksikan bahwa segala sesuatu membutuhkan proses guna menunjang progres. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun