"Rani dan Reno sudah 5 tahun berada di panti ini, orangtua mereka meninggalkannya di depan pintu panti ini Nak. Ibu sendiri pun belum tahu siapa orangtua mereka, ibu sangat sedih ketika Rani selalu menanyakan di mana Ayah dan Ibunya. lbu selalu membohongi mereka dengan alasan orangtua mereka sedang bekerja di luar negeri. Mengumpulkan uang untuk mengajak mereka berdua jalan-jalan."
Begitu mengiris hati cerita Rani dan Reno ini, dua orang anak kecil yang ditinggalkan oleh orangtuanya begitu saja. Ku rangkul pundak ibu panti yang mulai menangisi Rani dan Reno, "Jaga Rani dan Reno baik-baik ya Bu, Santi akan mengunjungi panti ini untuk Rani dan Reno. Mulai hari ini Santi akan membantu ibu untuk mengurus mereka."
"Terima kasih Nak Santi, kamu memang baik hati. Rani dan Reno pasti senang dengan kabar ini." Berpamitan aku kepada ibu panti dan aku bergegas untuk pulang, aku ingin cepat-cepat sampai ke rumah menemui ayah dan bunda meminta maaf kepada mereka. Aku merasa bersalah sudah pergi dari rumah hanya untuk menuruti keegoisanku saja.
Dan setelah hari itu, hari-hari selanjutnya aku mendatangi panti selama 4 kali dalam seminggu. Betapa bahagianya aku bisa melihat Rani dan Reno tersenyum, tertawa gembira saat aku menemani hari-hari mereka. Mulai dari menemani mereka belajar, bermain, mengajari mereka salat dan menemani mereka sampai tertidur pulas.
Berkat kisah Rani dan Reno, aku menjadi paham akan arti dari kehidupan ini, aku harus bisa untuk selalu bersyukur dengan apa yang sudah aku miliki saat ini. Mungkin apa yang diinginkan oleh orangtuaku, tak sesuai dengan apa yang aku inginkan. Tetapi orangtua selalu ingin yang terbaik untuk buah hatinya. Dan jika aku bisa ikhlas menerimanya, maka semua akan terasa mudah untuk dijalani.
Mungkin inilah yang dinamakan nilai dari Sebuah Kehidupan.
Sebaik apa pun hati kita, bila kita tidak pernah memberikan kebahagiaan untuk orang lain maka, percumaiah semuanya. Ketika kita lahir, kita menangis dan orang-orang di sekeliling kita tersenyum. Maka, jalanilah hidup kita sebaik mungkin sehingga pada waktu kita meninggal nanti, kita tersenyum dan orang-orang di sekeliling kita menangis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H