“Sopan Bos,Jangan Mencatut Nama Kompasianer Sembarangan”
Apalah arti sebuah nama ? tanya dan kata seseorang.
Gue mikir kalo loe ga punya nama trus manggilnya apa? Masa hoi...wey...anu atau sejenis komando Tarzan.
Nah,di Kompasiana ini para Kompasianer seperti sudah gue bilang sebelumnya ada yang memakai nama asli ada juga nama samaran.
Apapun pilihan nama yang di pakai kita seharusnya wajib menghormati dan menghargainya.
Karena nama tersebut adalah hak paten dari si pemakai nama.
Seringkali kita sengaja memakai nama rekan kompasianer dalam tulisan kita seenaknya tanpa memberitahukan kepada yang bersangkutan atau memohon ijinnya. Termasuk gue sih ....
Memang ada orang orang yang seperti gue yang ga peduli nama RDP atau Revangga atau selengkap lengkapnya mo di ilustrasikan dalam tulisan teman teman,gue ma memang gila jadi ga ngaruh apa apa.
Dan gue juga berpikir ada nama nama teman gue yang tingkat akumulasi kekenthirannya mendekati sempurna yang jika nama nama merekapun dipakai maka mereka tidak akan merasa terganggu.
Semisal,dugaanguekalo Kompasianer ini nama namanya saya catut dan catat dalam tulisan mereka tidak akan marah : Arab Kere,Darsem,Bain Saptaman,Tante Paku,Wagiman,Youli Chang,Zero Dark,Dinda,Amalludin dll.
Kalopun nama nama mereka yang memang sering gue pake tanpa ijin dan yang bersangkutan mengkomplainnya dan keberatan akan hal tersebut ,maka dengan setulus hati dan segenap jiwa raga,gue mohon maaf dan tak akan mengulangi perbuatan tercela tersebut.
Apa yang mendasari dugaan gue bahwa kemungkinan mereka tidak akan marah?
Pertama,adanya komunikasi dan interaksi yang konsisten di lapak masing masing dengan berbagai variasi komentar serta sering berbalas meninggalkan jejak.
Kedua,terjalinnya konekting antar teman yang ga bisa dijelaskan hanya bisa dirasakan.
Ketiga,memiliki sense of humor diatas rata rata bahkan mendekati kenthir.
Keempat,memiliki gaya dan nuansa tulisan yang senada.
Kelima,memang benar sama sama gila.
Akan tetapi yang menjadi persoalan kalo siapapun itu menggunakan nama rekan kompasianer tanpa ijin dan yang bersangkutan marah atau keberatan,maka kita wajib meminta maaf dan menghornatinya.
Dugaan gue kenapa bisa ada yang keberatan ,ini bisa saja terjadi karenahal hal :
Pertama,belum berteman di Kompasiana atau sudah berteman tetapi tidak sering berbalas komentar.
Kedua,tidak ada chemistrynya.
Ketiga,gaya tulisan,sifat penulis,genre tulisan berbeda,kita gila mereka serius.
Keempat,orangnya emang ga mau namanya seenaknya dipakai tanpa ijin.
Kelima,tulisan yang dibuat dengan memakai nama Kompasianer tersebut keluar dari asaz kepatutan dan kepantasan publish.
Akhirnya,buat rekan Kompasianer yang keberatan namanya gue catut dalam catatan,gue mohon maaf. Sejujurnya semuanya hanya kesengajaan belaka dan gue berjani tetap akan mengulangnya kembali.
“Jangan Hanya Melihat Yang Tesurat Tetapi Maknai Juga Yang Tersirat”
Salam Persahabatan.
Revangga D.Putra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H