Mohon tunggu...
 Revangga D. Putra
Revangga D. Putra Mohon Tunggu... -

Ternyata aku memang Kenthir, mau dibungkus pake kemasan apapun kekenthiran ini abadi adanya. Salam Kenthir dari Planet Kenthir (PK) Kompasiana. Salam Persahabatan. ~RDP~

Selanjutnya

Tutup

Catatan

“Pengakuan Anak SMP: Mama Aku Hamil"

8 Maret 2012   17:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:21 4028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Pengakuan Anak SMP : Mama Aku Hamil!!

Dalam hidup ini seringkali kita dikejutkan dengan sesuatu yang membuat kita tidak siap menghadapinya,terkadang kejutan itu menyenangkan tetapi acapkali juga kejutan itu menyakitkan.

Beberapa waktu yang lalu ketika saya bertamu ke rumah teman saya,dia menceritakan tentang anak teman kita yang sebut saja namanya Grace itu hamil. Dan ini sempat mebuat saya terperangah dan terkejut.

Sebenarnya tidak ada persoalan dengan kehamilan bagi seorang wanita akan tetapi kalo pengakuan tentang kehamilannya keluar dari mulut seorang anak wanita yang masih berstatus siswa SMP tentu saja sangat membuat yang mendengarnya terperangah seperti saya. Mungkin di tempat lain hal seperti ini sudah sangat biasa tetapi di tempat kami kejadian seperti ini menjadi sesuatu yang langka dan menghebohkan.

Saya berteman baik dengan orang tua anak tersebut.

Yang terlintas dipikiran saya adalah bagaimana ya perasaan para orang tua,perasaan para ibu ketika anak gadis apalagi anak semata wayangnya suatu ketika pulang dari sekolah dan menghadap mamanya serta memberi sebaris kalimat pengakuan : “Mama,Aku Hamil.....!!!”.

Apakah reaksi pertama para orang tua?

Apakah langsung teriak marah marah sambil maki maki dan menumpahkan 1001 macam sumpah serapah dan kutukan kepada anak kita?

Ataukah kita langsung mengusirnya pergi dari rumah ?

Atau kita mengungsikannya menghindari malu dan menutupi aib keluarga?

Atau kita segera lapor polisi bahwa telah terjadi tindak pidana pelecehan dan perkosaan anak dibawah umur?

Atau malah sebaliknya,kita merangkul dia,buah hati kita,anak kasayangan kita,sambil memeluknya dan menciumnya kita berkata : Engkau tetap anak kami,mari kita bicara dari hati kehati dan kita cari jalan terbaiknya.

Tentu kita tidak mau kejadian seperti ini menimpa keluarga kita dan memang terkadang kitatidak pernah mempersiapkan diri terhadap sesuatu sampai dengan sesuatu itu terjadi.

Seandainya kejadian kejadian yang tidak kita duga itu terjadi sebagai suami,istri sebagai orang tua siapkah kita menerimanya?

Langkah langkah protektif yang bersahaja harus kita lakukan buat anak anak kita,pendidikan dan pengetahuan seksual,dibarengi dengan pendidikan dan pengetahuan keimaman,serta dari teladan orang tua dirumah,konsep ketegasan yang penuh kasih begitu juga dengan sinergi peranan sekolah dan lingkungan yang baiksemoga dapat menghindari anak kita dari hal hal yang tak kita inginkan.

‘Cinta dan Kasih sayang yang tulus dari orang tua,perkataan dan tindakan yang tegas namun penuh kasih,pendidikan keimaman yang kuat akan membantu anak menjadi pribadi yang baik.(RDP)

Salam Persahabatan

RDP

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun