Mohon tunggu...
Reva Nanda Aprilia
Reva Nanda Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Universitas Negeri Malang semester 1. Lulusan baru SMK Kimia Industri dengan pemahaman mendalam tentang proses kimia dan laboratorium. Berpengalaman dalam analisis bahan dan pengendalian kualitas. Memiliki keterampilan dalam penelitian laboratorium dan pengolahan data, serta mampu bekerja dalam tim untuk mencapai hasil yang optimal. Pengalaman ini diperoleh dari magang yang pernah dijalani. Fokus saya adalah mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan saya untuk meningkatkan proses produksi dan pengendalian kualitas. Saya berkomitmen untuk berkontribusi dalam proyek-proyek yang membutuhkan analisis mendalam dalam penelitian laboratorium.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kesehatan Mental dan SDGs 3: Langkah Menuju Kehidupan Sehat dan Sejahtera

9 Desember 2024   19:18 Diperbarui: 9 Desember 2024   19:22 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kesehatan mental adalah fondasi penting untuk mewujudkan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) 3, yaitu memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan untuk semua usia. Sayangnya, meskipun perannya sangat vital, kesehatan mental kerap kali diabaikan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental berkontribusi besar dalam membantu individu mengelola stres, menjalani aktivitas sehari-hari dengan baik, dan berkontribusi positif pada komunitas. Namun, berbagai tekanan hidup sering kali mengganggu keseimbangan mental seseorang, menghambat mereka untuk mencapai potensi maksimal. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang adalah faktor keluarga. 

Bayangkan sebuah pohon besar yang hanya bisa bertahan kokoh jika akarnya kuat. Begitu pula manusia. Jika akar berupa dukungan emosional, keamanan finansial, dan hubungan keluarga yang harmonis melemah, maka kesehatan mental menjadi rentan. Tantangan ini semakin terlihat pada kelompok tertentu, seperti mahasiswa, yang menghadapi tekanan akademik, adaptasi sosial, dan kecemasan akan masa depan. Ketidakseimbangan ini dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk menjalani hidup sehat dan produktif.

Kesehatan mental bukan hanya masalah individu; ini adalah isu global yang harus diperhatikan. Menurut WHO 1 dari 8 orang di dunia hidup dengan gangguan mental, depresi dan gangguan kecemasan adalah yang paling umum. Gangguan kesehatan mental, jika tidak ditangani, dapat menyebabkan dampak serius seperti menurunnya produktivitas, membebani sistem kesehatan, dan meningkatnya risiko masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, memastikan akses yang merata ke layanan kesehatan mental adalah langkah strategis untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Namun, menurut WHO hanya 29% negara yang memiliki kebijakan kesehatan mental terpadu. Untuk itu diperlukan lebih banyak lagi layanan kesehatan mental di Indonesia. 

Ada banyak cara untuk merawat dan memulihkan kesehatan mental. Mulai dari langkah kecil seperti menjaga kebugaran melalui olahraga yang dapat meningkatkan kadar endorfin dan mengurangi gejala depresi, berbicara dengan orang terpercaya, hingga mendapatkan bantuan dari tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater.  Selain itu, kebijakan publik yang mendukung akses terhadap layanan kesehatan mental juga sangat penting. Dengan membangun infrastruktur kesehatan mental yang inklusif, kita tidak hanya membantu individu tetapi juga memperkuat daya tahan masyarakat.  

Kita semua memiliki peran dalam mewujudkan SDGs 3. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung, menunjukkan empati, dan mendobrak stigma negatif terkait gangguan kesehatan mental, kita dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera. Investasi dalam kesehatan mental tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada kesejahteraan kolektif, mendukung generasi mendatang untuk tumbuh dalam lingkungan yang kondusif.

Kesehatan mental adalah kunci untuk kehidupan yang bahagia, produktif, dan bermakna. Dengan mendukung tujuan SDGs 3, kita dapat memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang tertinggal dalam perjalanan menuju kesejahteraan global. Mari bersama-sama menjaga kesehatan mental sebagai investasi jangka panjang untuk masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun