Mohon tunggu...
Emiyati
Emiyati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa ilmu politik UNSIQ

Jangan lupa bahagiaaa yaaaa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Partisipasi Pemilih Pemula pada Pemilu 2024 dalam Platfrom Media Sosial X

20 Januari 2024   15:12 Diperbarui: 20 Januari 2024   15:22 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media sosial adalah media yang didesain untuk memperluas interaksi sosial manusia dengan menggunakan internet dan teknologi. Pada era teknologi 0.4 sekarang ini media sosial sangat berkembang di semua kalangan masyarakat, tidak terkecuali gen Z. Media sosial saat ini dapat mengakses informasi yang ingin diketahui, dan dijangkau semua kalangan masyarakat, semua orang yang mengakses internet dapat melihat bagaimana yang sedang marak dibicarakan di media sosial.

Dalam Pemilihan Umum 2024, para calon pemimpin menggunakan media sosial sebagai cara untuk memperoleh dukungan. Melalui komunikasi politik dengan pemanfaatan media sosial saat ini sangat berpengaruh. Bagaimana memperoleh dukungan dari massa dengan memanfaatkan berita-berita yang disebarluaskan. Tidak jarang dalam pemanfaatan media sosial ini digunakan untuk memperoleh citra pemimpin yang baik, melakukan pencitraan hanya untuk memperoleh dukungan. Sehingga dapat menyebarkan berita-berita hoak.

Saat ini, gen Z tidak terlepas dari media sosial dalam kesehariannya, baik digunakan untuk kepentingan pribadi atau untuk mencari informasi yang ingin diketahui. Dalam kontestasi politik ini partai politik juga menggunakan media sosial sebagai tempat untuk berkampanye melalui komunikasi politik. Karena mayoritas gen Z menggunakan media sosial untuk berinteraksi, dengan ini partai politik memanfaatkan media tersebut untuk memperoleh dukungan dari gen Z.

Teknologi media saat ini memiliki banyak bentuk, salah satunya pada platform X. Media sosial X ini banyak digunakan untuk memperoleh informasi atau hanya sekedar untuk memperoleh relasi. Masing-masing platfrom media sosial mempunyai kelebihan tersendiri untuk digunakan sebagai gen Z maupun milenial. Dalam platfrom media sosial X ini, mudah sekali ditemukan opini-opini pribadi terkait pemilihan umum 2024 yang sedang berlangsung. Berita tersebut hoak atau sebuah opini yang berkembang di media sosial kemudian di teruskan oleh pengguna lain.

Media sosial X bisa saja digunakan untuk memperoleh akses terkait informasi pemilu 2024 atau siapa saja yang mencalonkan diri menjadi presiden, dan mengetahui apa -apa saja yang menjadi bagian dari pemilu 2024. Gen Z atau pemilih pemula saat ini diharapkan juga tidak serta merta menggunakan media sosial untuk menyebarkan berita berita bohong.

Pemilih pemula cenderung menggunakan media sosial sebagai acuan untuk mencari informasi data pemilihan umum 2024. Pada platfrom media sosial X ini juga berseliweran berita berita terkait pemilihan calon presiden 2024 yang sedang marak dibicarakan. Banyak yang mengemukakan pendapat berdasarkan opini maupun berdasarkan data atas apa yang telah terjadi ketika debat capres pertama sampai ketiga. Ketika mencari informasi sebagai pemilih pemula sebaiknya terlebih dahulu mencari apakah opini tersebut dapat dipertanggung jawabkan atau berdasarkan data.

Partisipasi yang dilakukan oleh pemilih pemula pada platform media sosial X, untuk mencari informasi bagaimana tanggapan atau opini berdasarkan data terkait pemilu 2024 ini .  Apakah berita tersebut benar adanya atau hanya berita bohong semata. Banyak sekali ditemukan buzzer buzzer pada platfrom X untuk mendukung salah satu Paslon pada calon presiden 2024 ini. Sebagai pemilih pemula sebaiknya terlebih dahulu mengetahui rekam jejak siapa calon pemimpin tersebut. Tidak hanya rekam jejak yang harus diketahui sebagai pemilih pemula, tapi visi misi pasangan calon presiden. Sehingga jika ada berita berita oleh buzzer yang mendukung salah satu Paslon, tidak mudah menelan mentah-mentah segala macam berita yang beredar.

Pemilih pemula atau saat ini dikenal dengan gen Z cukup paham tentang arus teknologi yang marak digunakan. Bagaimana mengenal berita tersebut bohong atau terbukti kebenarannya. Semakin mudah akses informasi yang ingin diperoleh maka tidak mudah berita bohong tersebut menyebar. Segala pencitraan -pencitraan yang beredar terkait calon pemimpin pada pemilu 2024.

Saat ini pemilu 2024 cukup menarik banyak perhatian, karena banyaknya berita-berita yang beredar di banyak platfrom media sosial.  Pada platfrom X banyak sekali partisipasi pemilih baik pemilih pemula ataupun tidak untuk mendapatkan informasi terkait calon presiden 2024. Pada debat presiden atau cawapres pun menarik perhatian semua kalangan, banyak yang berpendapat dan beropini pada platform X . Tidak hanya gen Z saja yang sudah melek tentang politik, tidak hanya berpendapat bahwa politik itu tidak baik. Pengguna platfrom X mudah mengakses informasi yang sedang marak digunakan, membaca apakah berita tersebut benar adanya atau tidak. Apakah opini tersebut bisa diterima diri sendiri atau bertentangan dengan data atau diri sendiri.

Bagaimana pemilih pemula menentukan pilihan pada pemilu 2024 dilihat dari platform media sosial X. Secara mudah dapat diakses bagaimana mencari tahu siapa calon presiden dan wakilnya. Visi misi masing-masing calon apakah sesuai dengan keadaan di Indonesia ini. Meskipun belum menentukan siapa yang akan dipilih pada pemilihan umum pada tanggal 14 Februari 2024, pemilih pemula dapat mengetahui siapa yang akan dipilih, terlebih dahulu mencari tahu bagaimana visi misi, rekam jejak masing-masing calon, pendidikan, dan pencapaian yang sudah diperoleh. Melalui debat presiden dan wakil presiden pun bisa dilihat bagaimana strategi masing-masing calon untuk mencapai Indonesia yang lebih baik. 

Pemilih pemula tidak jarang berfikiran bahwa siapapun pemimpinnya tidak merubah keadaan diri sendiri menjadi lebih baik, ataupun politik itu sendiri tidak mempengaruhinya. Padahal pada kenyataanya, tidak terlepas dari politik itu sendiri. Siapapun yang menjadi pemimpin nantinya pasti akan mempengaruhi pada pembuatan peraturan peraturan pemerintah yang mana setiap masyarakat akan terkena dampaknya. Bagaimana kebijakan-kebijakan tersebut dapat mensejahterakan rakyatnya. Kualitas hidup masyarakatnya tergantung pada regulasi dan kebijakan yang dibuat oleh pemimpin.

Pemilih pemula yang sudah seharusnya mengerti bahwa semakin banyak yang sadar akan demokrasi dan politik, memilih berdasarkan tuntutan gagasan, ide dari pemimpin tersebut. Ketika hal tersebut sudah dilakukan, maka probabilitas pemimpin-pemimpin baik yang terpilih lebih besar. Probabilitas yang baik dapat meningkatkan regulasi yang ada meningkat dan tidak menutup kemungkinan kualitas hidup masyarakatnya meningkat.

Sebagai pemilih pemula bagaimana cara menentukan pemimpin yang baik mencangkup bagaimana rekam jejak, pendidikan, dan visi misi dari calon pemimpin dapat dilihat pada bijakmemilih.id untuk memahami isu politik, kandidat pemimpin dan mengenali partai politiknya. Untuk menentukan pilihan sebagai pemilih pemula, nilai terlebih dahulu secara netral lalu tentukan pilihan. Tidak menutup kemungkinan yang lebih kecil merugikan rakyat. Bagaimana seorang pemimpin menentukan pemimpin berdasarkan kebijakan untuk kepentingan rakyat, dan sebagai rakyat diberi kebebasan untuk berekspresi atau mengemukakan pendapat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun