Identitas Buku :
Judul : "I am a cat"
Penulis : Soseki Natsume
Buku Novel "I am a cat" ini sangat menarik perhatian saya, bagaimana tidak? Novel ini berisi sebuah cerita mengenai Keseharian Seekor Kucing, yang biasanya orang-orang hanya menulis mengenai sudut pandang manusia, novel ini berbeda. Cerita yang disajikan membahas dari sudut Pandang Seekor kucing.
Ya, Novel ini cara Jenius yang diciptakan oleh pria asal Jepang yaitu Natsume Kinnosuke, atau lebih dikenal dengan nama Natsume Soseki Untuk Mengolok-olok Manusia, melalui seekor kucing Tanpa nama yang melihat Pemiliknya Melakukan sesuatu hal, kemudian membuat komentar Jenaka tentang betapa bodoh dan mengerikannya manusia.
Sinopsis :
Aku adalah seekor Kucing tanpa nama, Aku tidak tahu di mana Aku dilahirkan. Yang kuingat hanyalah aku dulu Mengeong di tempat gelap dan lembab ketika, untuk pertama kalinya, aku melihat manusia. Manusia ini Makhluk, yang kudengar kemudian, adalah salah satu spesies manusia yang paling ganas; shosei, satu Dari para siswa yang, sebagai imbalan atas makanan dan penginapan, melakukan pekerjaan-pekerjaan kecil di rumah.
Karena aku tidak mempunyai pengetahuan tentang makhluk seperti itu, aku tidak merasa takut. Saya hanya merasakan diri saya sendiri Melayang di udara saat aku diangkat dengan ringan di telapak tangannya. Saat aku sudah terbiasa dengan hal itu Posisiku, aku menatap wajahnya. Ini pasti pertama kalinya aku melihat Manusia.
"Hidup seperti yang saya lakukan dengan manusia, semakin saya mengamati mereka, semakin saya terpaksa menyimpulkan bahwa mereka egois."
Natsume Sseki, I Am a Cat.
Terutama anak-anak itu. Aku benar-benar menemukan teman tidurku Tak terkatakan. Ketika mereka menginginkannya, mereka menggantungku terbalik, mereka memasukkan wajahku ke dalam Kantong kertas, mereka melemparkanku, mereka mendorongku ke dapur. Terlebih lagi, jika saya berkomitmen Hingga kenakalan terkecil, seluruh keluarga bersatu untuk mengejarku dan Menganiaya saya. Suatu hari ketika saya kebetulan sedang mengasah cakar saya pada sedotan Lantai, nyonya rumah menjadi sangat marah sehingga sekarang hanya itu saja Dengan sangat enggan dia membiarkanku memasuki ruangan yang kusut. Meskipun aku menggigil Di lantai kayu di dapur, tanpa perasaan dia tetap acuh tak acuh. Nona Blanche, yang berkulit putih Kucing yang tinggal berseberangan dan sangat saya kagumi, memberi tahu saya setiap kali saya melihatnya bahwa tidak ada Makhluk hidup yang tidak berperasaan seperti manusia. Suatu hari, dia melahirkan empat anak cantik Anak kucing. Namun tiga hari kemudian, shosei di rumahnya memindahkan keempatnya dan membuangnya Ke kolam halaman belakang. Nona Blanche, yang telah menceritakan secara lengkap melalui air matanya Acara ini, meyakinkan saya bahwa, untuk menjaga kasih sayang orang tua kita sendiri dan untuk menikmati indahnya keluarga kita Dalam hidup, kita, ras kucing, harus terlibat dalam perang total terhadap seluruh umat manusia. Kami tidak punya pilihan selain melakukannya Memusnahkan mereka.
Salah satu Kalimat Reminder Untuk kita sebagai manusia :
" Manusia itu tidak berguna: mereka menggunakan mulut mereka untuk menertawakan sesuatu yang tidak lucu, demi kesenangan yang tak menyenangkan."
Natsume Sseki, I Am a Cat.
Secara keseluruhan kalimat ini sebagai kritik untuk manusia bahwa, terkadang manusia bersenang-senang atas sesuatu yang padahal tidak menyenangkan untuk orang lain atau hal-hal yang sebenarnya tidak lucu atau tidak layak ditertawakan. Ini bisa menunjukkan ketidakjujuran atau kepalsuan dalam interaksi sosial.
Beberapa Pelajaran yang dapat kita ambil setelah membaca Novel "I Am a cat" adalah bahwa Manusia Tidak perlu berlebihan dalam menyikapi masalah, padahal masalah yang datang hanya sederhana tapi manusia buat rumit seolah-olah masalah yang besar yang akhirnya hanya berujung marah-marah dan justru malah mendatangkan masalah besar. masalah yang sederhana cukup diselesaikan dengan yang sederhana juga. berfikir dan bertindak dengan tenang adalah solusinya, tanpa perlu banyak bicara.
Manusia Juga tidak boleh Egois, Ketika seseorang selalu mementingkan dirinya sendiri tanpa mempedulikan orang lain, hal ini dapat menimbulkan konflik dan ketidakharmonisan.
Dan masih banyak lagi Pelajaran yang dapat kita ambil dari Sudut pandang Seekor Kucing Karya Natsume Sseki.
Dengan Membaca Buku ini Kalian akan tertawa dan berpikir mendalam, meskipun ada beberapa bagian yang mungkin membuat kalian merasa bosan. Kenapa bosan? Karena buku ini menggambarkan drama kehidupan manusia, dan di situlah letak keistimewaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H