Mohon tunggu...
Revalina Diah Oktaviani
Revalina Diah Oktaviani Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa S-1 Manajemen Universitas Airlangga yang gemar memberikan opini dalam bentuk tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Strategi Mengatasi Blooming Eceng Gondok di Sungai Bono Kecamatan Sedati, Sidoarjo

29 November 2024   12:44 Diperbarui: 29 November 2024   12:44 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat setempat perlu diberi pemahaman tentang dampak buruk eceng gondok dan peran penting mereka dalam menjaga ekosistem sungai agar mereka tidak sembarangan membuang limbah ke sungai. Pemerintah juga dapat memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang pengelolaan eceng gondok yang berkelanjutan.

 

Kesimpulan :

Sungai adalah aliran air yang mengalir secara terus meneurus dan memiliki peran ekologis yang penting bagi kehidupan manusia dan biota di dalamnya. Manusia memanfaatkan sungai untuk kebutuhan rumah tangga mereka. Tanpa mereka sadari, ulah manusia menyebabkan sungai tidak dapat berfungsi dengan baik. Limbah rumah tangga, seperti air bekas cucian, sisa makanan, dan kotoran manusia yang langsung terbuang ke sungai menyebabkan gulma eceng gondok tumbuh. Blooming eceng gondok terjadi ketika eceng gondok tumbuh secara massif di perairan. Contohnya sungai di Bono, Sedati. Hal ini tidak hanya berdampak buruk bagi manusia, tetapi juga biota di dalamnya. Apabila sudah terjadi blooming eceng gondok, pemerintah dan masyarakat setempat harus bersatu padu untuk menghentikannya. Untuk menjaga kestabilan ekosistem, eceng gondok dipanen dan disisakan 20% . Tujuannya agar air di sungai Bono menjadi jernih dan sebagai filter partikel-partikel polutan di sungai. Dibutuhkan strategi agar hasil panen eceng gondok tidak menjadi limbah baru, tetapi eceng gondok dapat menjadi tambahan penghasilan masyarakat setempat.

Referensi :

Soeprobowati, T. R. (2014). Mitigasi Danau Eutrofik: Studi Kasus Dana Rawapening T. Prosiding Seminar Nasional Limnologi, VI(January 2012).

Dampak Negatif Tanaman Eceng Gondok bagi Lingkungan, Bisa Ganggu Kadar Oksigen dalam Air (Jurnal). Retrieved Oktober 31, 2023, from https://www.merdeka.com/jabar/dampak-negatif-tanaman-eceng-gondok-bagi-lingkungan-bisa-ganggu-kadar-oksigen-dalam-air-41800-mvk.html?page=4

Eceng Gondok (Wikipedia). from https://id.wikipedia.org/wiki/Eceng_gondok

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun