Mohon tunggu...
Revalina Ramadhani
Revalina Ramadhani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar sekolah

Sesuai moodnya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kehidupan Kakak dan Adik

4 Maret 2023   07:30 Diperbarui: 4 Maret 2023   07:37 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dua anak yang tinggal tanpa kedua orangtuanya. Ibu mereka meninggal di umur si sulung masih 14 dan Ayahnya meninggal tepat setelah kelulusan si sulung. Mereka merasa kehilangan apalagi si bungsu. Si bungsu terlalu muda untuk kehilangan seseorang yang ia cintai.

Si sulung bernama Vernon berumur 17 tahun, ia orang yang sangat tanggung jawab, tangguh, disiplin dan ganteng. Di usia nya ia sudah lulus sekolah, dengan lulusan terbaik. Sehabis lulus ia langsung mencari pekerjaan untuk membiayai sang adik.

si bungsu bernama Heri berumur 14 tahun di usianya ini biasanya mereka akan menikmati masa remajanya tapi Heri berbeda ia sangat rajin belajar ketika ia senggang ia selalu belajar tujuannya mendapat kan nilai yang bagus untuk mendapatkan beasiswa dan masuk SMA favorit nya agar tidak selalu membebani sang kakak.

Vernon mendapatkan pekerjaan yang ia sukai ia bersyukur mendapatkan perkejaan yang ia tempati sekarang. Bosnya sanagat suka dengan kinerja Vernon karena, ia sangat amat disiplin dan sangat tanggung jawab atas pekerjaan nya. Terkadang ia lembur hingga tengah malam sebenarnya ia sangat lelah tetapi dia tetap menerima nya karena ia tau akan di kasih bonus oleh bosnya.

Dirumah sang adik menyiapkan makanan untuk mereka berdua ketika makanan sudah jadi Heri menunggu sang kakak pulang tetapi hari ini sang kakak pulang sedikit terlambat. Heri yang mau makan bareng dengan kakaknya ia pun tetap menunggu Kak Vernon pulang sampai sampai Heri ketiduran karena lelah menunggu kak Vernon pulang.


“Ceklek” bunyi pintu terbuka.

Vernon melihat adiknya tertidur di meja makan sangat menggemaskan. Ia mengelus Surai rambut adiknya, elusan itu membuat Heri terbangun lalu Heri bilang.


“eh kakak udah pulang, kok enggak kayak biasanya pulang lama?” Heri penasaran kenapa kakaknya pulang terlambat.
“ohh tadi kakak di kasih tugas tambahan dari bos.” Jawab Vernon.
“Terus adek ngapain tidur di meja makan?” tanya Vernon ke adiknya.
“ Tadi tuh adek pengen makan bareng sama Abang tauu.” jawab Heri.
“yaudah ayo makan sekarang aja kesian makanannya di angggurin terus” kata kak Vernon.

Akhirnya mereka berdua makan bersama sambil menceritakan apa saja yang terjadi hari ini Heri lakukan. Paginya mereka berdua sudah rapih. Vernon sekalian nganter adiknya ke sekolah kalo kata Vernon lumayan “hemat ongkos” sesampainya di sekolah Heri pamitan dengan abangnya biar “hati tentram” lalu Heri langsung ngacir ke kelas nya. Dan Vernon pun langsung otw ke tempat kantor nya.

Sesampainya Heri di kelas Heri pun langsung membuka buku untuk mempelajari materi yang akan di terangkan oleh guru tiba tiba seseorang menghampiri Heri.


“Doorrr” seseorang mengejutkan heri
Heri tersentak atas kejutan tersebut.
 ia kenal siapa yang mengisengi nya yap itu Mufi. Umur Mufi beda setahun sama Heri tuaan Heri dari pada Mufi. Mufi itu  temen sekelas nya Heri dan juga temen sebangku nya awal mula mereka kenal satu sama lain si Mufi duluan yang mengajak kenalan ke Heri tadinya ia pikir kalo Heri itu orang nya pendiam ternyata setelah mengenal nya dia ga sependiam itu. Hubungan mereka pun semakin akrab. Heri sangat bersyukur mendapat teman seperti mufi orangnya baik, ceria, selalu bikin Heri ketawa walau berbeda dengan kehidupan nya dirumah Yap Heri tau kalo mufi dari keluarga yang kaya raya tapi ia merasa kesepian karena orang tuanya yang selalu sibuk dengan pekerjaan nya masing masing sampai lupa kalo ada mufi di kehidupan nya.

Sedangkan Vernon sesampainya di kantor ia langsung menghampiri meja kerja, lalu tidak lama ia di panggil oleh bos untuk menemui di ruangan.


“ tok...tok...tok...” Vernon mengetuk pintu ruangan bosnya.

“ silahkan masuk” sautan bosnya Vernon.

“Ceklek” setelah Vernon mendengar jawaban bosnya ia langsung membuka pintu.

“Ada yang bisa saya bantu?” Vernon bertanya kepada bosnya

“Hari ini apa kamu bisa lembur” kata bos Vernon.

“ saya bisa” jawab Vernon.


Yap malam ini ia akan pulang terlambat ia segera mengabari adiknya supaya tidak perlu menunggu nya seperti kemarin.


“Dek kakak hari ini pulang terlambat”
“Kalo adek mau makan duluan aja ga usah nungguin Abang” jelas Vernon


Beberapa menit kemudian Heri langsung menjawab pesan dari kakaknya.
“ Yah... Abang pulang terlambat lagi padahal Adek pengen ngajak Abang keluar” jawab Heri yang kecewa atas keterlambatan abangnya pulang

“ yaudah Abang jangan cape – cape, jangan lupa makan, kalo ngantuk ga usah bawa motor pesan taksi aja” jawab Heri khawatir dengan abangnya Vernon.


Sesampainya di rumah Vernon langsung ke kamarnya membersihkan badannya yang sudah bau oleh keringat. Setelah bersih-bersih, Vernon menghampiri kamar adiknya, melihat adiknya yang lagi lagi ketiduran di meja, Yap Heri ketiduran ketika sedang belajar. Vernon memindahkan Heri ke tempat tidur lalu menyelimuti Heri dengan sangat Pelan karena takut Heri kebangun.

“Abang sayang Adek” sambil mengecup kening sang adik.
Vernon mematikan lampu belajar lalu menutup pintu kamar Heri dengan sangat Pelan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun