Dia yang tadinya sangat dipercaya untuk membawa cahaya..
Dia yang pernah begitu dekat dengan kekuasaan Sang Empunya..
Dia yang diberi hak untuk memahami hampir segala rangkaian rahasia..
Di bola matanya ada bumi yang berputar..
Di kakinya ada kilauan emas yang takkan memudar..
Di tangannya ada cahaya putih murni yang indah memancar..
tapi..
cahaya itu tak lagi putih murni..
apakah kau pernah melihat cahaya hitam abadi ?
Ada yang memujanya sepenuh jiwa..
Ada yang mengutuknya sambil tertawa..
Dan ada pula yang menganggapnya dewa..
Legenda tentangnya amat banyak dimasyhurkan..
Kisah kemenangannya pun turun-temurun diceritakan..
Relief akan rupanya yang kuat dan perkasa juga diabadikan..
namun..
tempat-tempat pembantaian dan kenajisan ia bangun..
kelaparan serta penindasan dirayakannya di padang gurun..
Wahai sang Bintang Timur yang dijatuhkan dari langit..
Engkau dilemparkan jauh dari singgasanamu di atas bukit..
Turun ke dunia fana dengan berbalut seuntai kenyataan pahit..
Meskipun dirimu tak kehabisan akal..
Tanpa lelah mengumpulkan orang-orang bebal..
Untuk menjadi bala tentaramu sampai masa yang kekal..
ingatlah..
sesungguhnya kerajaanmu telah lama kalah..
kemegahan dan kemuliaanmu akan segera musnah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H