Kiranya raja siang telah runtuh menampakkan tubuhnya
             Karena aliran air membasuh noda yang melekat pada sudut jiwa
Melainkan tali panjang dalam ikatan yang diucap katanya sahabat
             Kala itu perasaan dukaku begitu erat kau genggam
Kiranya raja siang telah runtuh menampakkan tubuhnya
             Karena aliran air membasuh noda yang melekat pada sudut jiwa
Melainkan tali panjang dalam ikatan yang diucap katanya sahabat
             Kala itu perasaan dukaku begitu erat kau genggam
Dalam pusaka rasa yang penuh asa dan doa
             Dengan tangan hampa kau pernah singgahi kepala ini
Pada angan yang kadang hanya ada di pelupuk mata
Â
Duhai pelipur lara
             Jadilah ranting saat matahari hempaskan kepalaku
Jadilah daun saat awan lekat memangsa dukanya
             Jadilah angin saat kotoran noda menghampiri
Jadilah baja saat dunia menerkam hati yang goyah
Jadilah sahabat saat tubuh membutuhkan arah waktu yang fana
Terbuai bak sandiwara kepalsuan yang penuh tipu daya satu saat
Â
Sahabat, jangan beranjakÂ
Sebelum kau tarik jemari
Pada suatu tempat
Yang dapat memuliakan martabat
Serta-merta derajat dua insan dunia dan akhirat.
Â
Februari, 2024.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI