Bahasa pemrograman atau sering juga dikenal dengan bahasa komputer adalah sebuah notasi yang digunakan untuk menerjemahkan instruksi manusia agar dapat dipahami oleh komputer. Dengan ini, manusia dapat menciptakan program komputer untuk mempermudah pekerjaan di berbagai aspek kehidupan.Â
Di era digitalisasi ini, bahasa pemrograman sudah tidak asing lagi, bahkan sudah sangat dikenal. Dalam hal ini di kehidupan sehari-hari manusia, bahasa pemrograman hadir sebagai alat pembantu contohnya seperti teknologi AI, IoT (Internet of Things), hingga virtual asisten. Hal itu menjadikannya memiliki peran penting bagi manusia untuk dapat berinovasi di dunia teknologi.
Ada berbagai macam jenis bahasa pemrograman di dunia, mulai dari yang terdahulu hingga yang terupdate, atau dari yang kompleks hingga yang mudah digunakan. Salah satu dari yang paling populer ialah bahasa pemrograman Python.
Apa itu Python?
Python adalah jenis bahasa pemrograman tingkat tinggi yang serbaguna dan mudah dipelajari. Diciptakan dan dikembangkan pertama kali oleh Guido Van Rossum pada tahun 1991 dan saat ini bahasa Python menjadi salah satu bahasa pemrograman paling populer di dunia. Hal itu disebabkan karena Python memiliki sintaks yang sederhana dan menyerupai bahasa inggris, sehingga mempermudah pemula untuk mempelajarinya.
Menurut indeks TIOBE Python menjadi bahasa pemrograman paling populer per Desember 2024 mempertahankan posisinya di tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan karena meningkatnya jumlah pengguna secara pesat Python sehingga ia menjadi bahasa yang populer.
Sejarah Python
Python diciptakan dan dikembangkan pertama kali oleh Guido Van Rossum, seorang pria berkebangsaan Belanda. Ia pertama kali mengembangkan bahasa Python di Centrum Wiskunde & Informatica (CWI) pada tahun 1989 dan akhirnya resmi dirilis kepada publik pada tahun 1991.
Mengutip dari diskominfosp.lebakkap.co.id Guido Van Rossum dalam pembuatan bahasa pemrograman Python terinspirasi dari pemrograman ABC. Nama Python sendiri diambil dari salah satu acara humor yang ditayangkan oleh channel BBC pada tahun 1980-an, dalam acara itu terdapat sebuah grup komedian yang bernama Monty Python dan ia sangat menyukai acara tersebut.
Python secara berkala dikembangkan bertahap mengikuti relevansi teknologi saat ini. Sebagai contoh, teknologi yang begitu diminati saat ini adalah kecerdasaan buatan (AI). Python memiliki dukungan untuk pengembangan aplikasi berbasis kecerdasaan buatan dalam pustakanya, seperti TensorFlow dan PyTorch yang dirancang untuk pembelajaran mesin.
Dalam perjalannya, Python berkembang secara bertahap dan terus memperbarui bahasanya. Pada tahun 1994 Python 1.0 resmi dirilis secara publik, lalu pada tahun berikutnya Guido Van Rossum melanjutkan perkembangannya di Corporation for National Research Initiative (CNRI), Virginia Amerika Serikat.
Pada tahun 2000 Python merilis versi ke 2.0 nya ke publik. Pada tahun berikutnya dibuat sebuah organisasi Python Software Foundation (PSF) yang merupakan organisasi non-profit khusus untuk menyimpan dan mengumpulkan hal yang berkaitan dengan objek intelektual dari hasil pengembangan bahasa pemrograman Python.
Selanjutnya pada tahun 2008 Python resmi merilis versi ke 3.0 nya kepada publik. Di tahun 2020 versi 3.8.2 dari Python dirilis kepada publik, dan pada bulan Oktober dilanjut dengan rilisnya versi ke 3.9.0.
Bahasa pemrograman Python bersifat open source, yang berarti ia memungkinkan seseorang untuk berkontribusi dan ikut serta dalam pengembangannya. Hal ini dipertunjukan agar Python dapat menjadi bahasa pemrograman yang lebih baik di masa depan.
Python adalah bahasa yang interpreted dan dinamis, yang berarti kodenya tidak memerlukan deklarasi jenis tipe data sebelumnya dan ia dapat langsung dijalankan tanpa harus dikompilasi terlebih dahulu. Selain itu, Python juga merupakan bahasa pemrograman yang serbaguna sehingga dapat bekerja di bidang manapun.
Keunggulan Python
Python memiliki berbagai keunggulan sebagai bahasa pemrograman. Salah satunya ialah sintaksnya yang sederhana jika dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya. Berikut perbandingannya:
1. Sintaks menulis Python
2. Sintaks menulis C++
3. Sintaks menulis C
4. Sintaks menulis C#
5. Sintaks menulis Java
Dari perbandingan kelima jenis bahasa pemrograman tersebut terlihat bahwa Python memiliki sintaks yang lebih ringkas daripada yang lainnya, karena hanya memiliki satu baris dalam penulisan kodenya.
Python dapat bekerja di berbagai platform berbeda, seperti Windows, Linux, Mac, dll. Selain itu, bahasa pemrograman ini sangatlah fleksibel sehingga memungkinkan untuk melakukan berbagai macam jenis pekerjaan karena memiliki library atau kode fungsi yang bermacam-macam. Contoh library tersebut diantaranya:
NumPy, digunakan untuk analisis data dan data numerik
TensorFlow, digunakan untuk kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin.
SciPy, digunakan untuk pemecahan masalah matematika.
Ploty, digunakan untuk mengembangkan machine learning
Bahasa pemrograman Python tidak hanya populer karena sederhana dan mudah dipelajari, tetapi juga karena kemampuannya yang serbaguna. Dalam penggunaanya, Python telah berkembang sebagai aplikasi berbasis kecerdasan buatan yang memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dengan komputer secara langsung. Selain itu, Python juga membantu beberapa aplikasi untuk membantu menganalisis data besar seperti Google atau Netflix dalam memberikan rekomendasi feed yang menyesuaikan dengan penggunanya.Â
Sebagai bahasa pemrograman yang serbaguna Python dapat digunakan untuk menganalisis data, mengotomasi tugas, merancang web atau aplikasi, mengembangkan kecerdasan buatan (AI), hingga membuat game.
Tidak hanya bahasa yang serbaguna, dilansir dari situs ZipRecruiter rata-rata gaji developer di Amerika serikat mencapai 68 US dollar per jam-nya. Sedangkan mengikuti data dari indeed.com per September 2024 rata-rata gaji developer Python di Indonesia mencapai angka 8-10 juta rupiah per bulannya.
Melihat dari data yang ditampilkan di atas, menunjukan bahwa Python memiliki prospek yang baik di masa depan. Hal ini didukung karena Python berkembang dalam aspek kecerdasan, sehingga mampu bekerja pada pengembangan kecerdasan buatan, seperti face recognition, asisten virtual, dan penerjemah.
Di era digitalisasi yang serba modern ini, penggunaan AI atau kecerdasan buatan menjadi sangat populer. Python yang juga dapat mengembangkan kecerdasan buatan tersebut memiliki peluang besar untuk dipelajari, karena tentunya AI pasti akan terus berkembang dan bertambah seiring ber inovasinya manusia.
Tidak hanya itu, Python juga dapat bekerja untuk menganalisis data yang nantinya akan berguna untuk pemakaian sebagai seorang data analyst. Python juga dapat mengembangkan web dan aplikasi, sehingga pengembangnya dapat menciptakan sebuah web atau aplikasi yang berguna dan tentu bermanfaat.
Referensi
https://diskominfosp.lebakkab.go.id/sejarah-singkat-bahasa-pemrograman-python/
https://id.indeed.com/career/python-developer/salaries/Jakarta?from=top_sb
https://www.ziprecruiter.com/Salaries/Python-Programmer-Salary
https://eprints.uad.ac.id/32743/1/buku%20python.pdf
https://danacita.co.id/blog/5-rekomendasi-library-python-yang-paling-populer/
https://aws.amazon.com/id/what-is/python/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H