Python secara berkala dikembangkan bertahap mengikuti relevansi teknologi saat ini. Sebagai contoh, teknologi yang begitu diminati saat ini adalah kecerdasaan buatan (AI). Python memiliki dukungan untuk pengembangan aplikasi berbasis kecerdasaan buatan dalam pustakanya, seperti TensorFlow dan PyTorch yang dirancang untuk pembelajaran mesin.
Dalam perjalannya, Python berkembang secara bertahap dan terus memperbarui bahasanya. Pada tahun 1994 Python 1.0 resmi dirilis secara publik, lalu pada tahun berikutnya Guido Van Rossum melanjutkan perkembangannya di Corporation for National Research Initiative (CNRI), Virginia Amerika Serikat.
Pada tahun 2000 Python merilis versi ke 2.0 nya ke publik. Pada tahun berikutnya dibuat sebuah organisasi Python Software Foundation (PSF) yang merupakan organisasi non-profit khusus untuk menyimpan dan mengumpulkan hal yang berkaitan dengan objek intelektual dari hasil pengembangan bahasa pemrograman Python.
Selanjutnya pada tahun 2008 Python resmi merilis versi ke 3.0 nya kepada publik. Di tahun 2020 versi 3.8.2 dari Python dirilis kepada publik, dan pada bulan Oktober dilanjut dengan rilisnya versi ke 3.9.0.
Bahasa pemrograman Python bersifat open source, yang berarti ia memungkinkan seseorang untuk berkontribusi dan ikut serta dalam pengembangannya. Hal ini dipertunjukan agar Python dapat menjadi bahasa pemrograman yang lebih baik di masa depan.
Python adalah bahasa yang interpreted dan dinamis, yang berarti kodenya tidak memerlukan deklarasi jenis tipe data sebelumnya dan ia dapat langsung dijalankan tanpa harus dikompilasi terlebih dahulu. Selain itu, Python juga merupakan bahasa pemrograman yang serbaguna sehingga dapat bekerja di bidang manapun.
Keunggulan Python
Python memiliki berbagai keunggulan sebagai bahasa pemrograman. Salah satunya ialah sintaksnya yang sederhana jika dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya. Berikut perbandingannya:
1. Sintaks menulis Python
2. Sintaks menulis C++