Mohon tunggu...
Reva Ardhita
Reva Ardhita Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Aku adalah seorang pembelajar sepanjang masa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadikan Program Profesi Guru (PPG) Media Pembelajaran untuk Guru Jadi Lebih Inovatif dan Kreatif

4 Juli 2023   09:12 Diperbarui: 4 Juli 2023   09:15 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salah satu tujuan pendidikan adalah menghasilkan alumni yang berkualitas. Karena itu, peran guru menjadi penting di setiap institusi pendidikan. Sayangnya, tidak setiap guru memiliki kemampuan dan kelayakan untuk menjadi tenaga pengajar. Sehingga, program sertifikasi guru digagas sebagai solusi atas masalah tersebut.

Program sertifikasi guru adalah sebuah program yang digagas oleh pemerintah. Pengadaan program ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Yaitu melalui pembinaan dan sertifikasi. Sehingga, semakin banyak guru yang memiliki kelayakan untuk mengajar.

Setelah menyelesaikan program, guru yang lolos sertifikasi akan mendapatkan sertifikat. Sertifikat tersebut akan ditandatangani oleh kampus atau perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi. Dan menjadi bukti bahwa guru tersebut sudah memenuhi standar kelayakan dan memiliki kemampuan profesional sebagai guru.

Program PPG dalam Jabatan merupakan program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S-1 kependidikan dan S-1/D-IV Non Kependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan standar pendidikan guru.

PPD dalam jabatan diharapkan dapat menjawab berbagai permasalahan pendidikan, seperti: 

  • Kualifikasi di bawah standar (under qualification) 
  • Guru-guru yang kurang kompeten (low competence)

Selain itu, guru di era revolusi industri 4.0 harus memiliki kemampuan melaksanakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan dengan mengintegrasikan critical thinking dan problem solving, communication and colaborative skill, creativity and inovative skill, information and communication technology literacy, contextual learning skill, serta infromation and media literacy.

Program PPG dalam jabatan dirancang secara sistematis dan menerapkan prinsip mutu mulai dari seleksi, proses pembelajaran, dan penilaian, hingga uji kompetensi, sehingga diharapkan akan menghasilkan guru-guru masa depan yang profesional yang dapat menghasilkan lulusan yang unggul kompetitif, dan berkarakter, serta cinta tanah air dan dalam waktu yang bersamaan, diharapkan mampu menjawab permasalahan pendidikan yang dihadapi bangsa indonesia saat ini. PPG dalam jabatan juga dirancang agar mampu membekali kemampuan problem solving, kritis, dan kreatif kepada calon guru profesional, melalui implementasi model pembelajaran dan kegiatan berbasis masalah (problem-base learning) dan proyek (project-base learning). 

Program PPG dalam Jabatan bertujuan menghasilkan guru sebegai pendidik profesional yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak mulia, berilmu, adaptif, kreatif, inovatif, dan kompetitif dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.

sumber. perdirjen tentang petunjuk teknis Program Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan 2021. 

Pada tahun 2021 penulis mendapatkan kesempatan untuk mengikuti seleksi PPG dalam jabatan, untuk mengikuti PPG dalam jabatan ada beberapa tes dan syarat yang harus diikuti antara lain:

  • sudah terdaftar di dapodik 
  • memiliki ijazah S1
  • memenuhi kelengkapan berkas 
  • lolos seleksi

Lalu tahapan seleksi Pendidikan profesi Guru adalah sebegai berikut:

  • seleksi administrasi
  • tes substantif 
  • pengumuman 

Setelah semua proses tersebut dijalanin dan lulus maka calon peserta akan mendapat konfirmasi kepersertaan dan akan mendapatkan informasi tempat untuk mengikuti perkuliahan PPG. Penulis mendapatkan kampus di Bandung yaitu kampus Universitas Pendidikan Indonesia. Perkuliahan PPG dalam jabatan ini berlangsung selama 3 bulan dengan kegiatan Luring. Beberapa kegiatan PPG Dalam Jabatan antara lain pendalaman materi Pedagogik, Pengembangan Perangkat Pembelajaran, Uji Komprehensif, Praktik Pengalaman Lapangan. 

Pada pembelajaran materi pendalaman materi peserta PPG dalam jabatan akan mendapatkan materi yang terdiri dari: 

  1. identifikasi masalah;
  2. eksplorasi penyebab masalah; dan
  3. penentuan penyebab masalah.

Aktivitas pembelajaran ini dilakukan secara daring dengan beban belajar 5 (lima) sks. Kegiatan identifikasi masalah mencakup kegiatan mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran di kelas terkait: penanganan siswa bermasalah dan berkebutuhan khusus, membangun relasi dengan siswa, melakukan disiplin positif, pemberian feedback, metode pembelajaran, masalah motivasi, materi HOTS, literasi numerasi, miskonsepsi, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, asesmen, interaksi dengan orang tua siswa, menggunakan model-model pembelajaran inovatif, dan masalah terkait lainnya yang menjadi tugas keseharian guru berdasarkan pengalaman mereka saat menjadi guru.

Kegiatan eksplorasi penyebab masalah merupakan kegiatan mengeksplorasi kemungkinan penyebab masalah yang telah diidentifikasi. Dalam melakukan eksplorasi penyebab-penyebab masalah tersebut, Mahasiswa dapat melakukan riset dengan melakukan kajian literatur, wawancara guru/kepala sekolah/ pengawas sekolah/rekan sejawat di sekolah, wawancara pakar dan pihak terkait lainnya dengan bimbingan/arahan Dosen dan Guru Pamong.

Kegiatan penentuan penyebab masalah dilakukan dengan cara menentukan akar penyebab masalah yang paling mendekati terhadap konteks yang dihadapi guru di kelas/sekolahnya, dan menjelaskan alasannya. Dalam melakukan penentuan penyebab tersebut, mahasiswa berkonsultasi dengan Dosen, Instruktur, dan Guru Pamongnya. Selanjutnya Mahasiswa mempresentasikan tentang penentuan akar penyebab masalah yang dihadapi disertai dengan penjelasan tentang kajian/analisis penentuan penyebab masalah tersebut. Terakhir Mahasiswa wajib menentukan paling sedikit 2 (dua) masalah yang paling sesuai dengan tugas keseharian guru dan akar penyebabnya. 

Lalu setelah semua rangkaian materi pendalaman materi telah diselesaikan maka peserta PPG dalam jabatan akan lanjut untuk ke materi pengembangan perangkat pembelajaran. Materi ini juga terdiri dari beberapa bagian sub yang harus di selesaikan, sub yang harus diselesaikan antara lain: 

  1. eksplorasi alternatif solusi;
  2. penentuan solusi;
  3. pembuatan rencana aksi; dan
  4. pembuatan rencana evaluasi.

Kegiatan eksplorasi alternatif solusi dilakukan dengan cara mengeksplorasi sejumlah alternatif solusi untuk penyebab masalah yang sudah ditentukan, melakukan riset dengan melakukan kajian literatur, wawancara guru/kepala sekolah/pengawas sekolah/rekan sejawat di sekolah, wawancara pakar, dan lainnya yang relevan, serta melakukan analisis kekuatan dan kelemahan (pros dan cons) masing-masing alternatif solusi.

Kegiatan penentuan solusi dilakukan dengan cara melakukan analisis solusi yang paling relevan dari alternatif solusi yang telah dieksplorasi. Pada analisis penentuan solusi tersebut Mahasiswa berkonsultasi dengan Dosen, Instruktur, dan Guru Pamongnya. Selanjutnya Mahasiswa mempresentasikan analisisnya terhadapsolusi yang dipilihnya disertai dengan penjelasan mengapa ia menentukan solusi tersebut.

Kegiatan pembuatan rencana aksi dilakukan dengan membuat strategi implementasi berdasarkan pada pilihan solusi yang sudah diambil. Strategi implementasi ini dapat meliputi pembuatan perangkat ajar atau hal-hal lainnya yang relevan terhadap pemecahan masalah yang telah diidentifikasi, serta relevan terhadap pilihan solusi. Dalam membuat strategi implementasi ini, Mahasiswa berkonsultasi dengan Dosen, Instruktur, dan Guru Pamongnya. Mahasiswa juga dapat menyusun strategi implementasi ini dengan kajian literatur, wawancara guru/kepala sekolah/pengawas sekolah/rekan sejawat di sekolah, wawancara pakar, dan lainnya yang relevan.

Kegiatan pembuatan rencana evaluasi dilakukan dengan cara membuat rencana evaluasi sebagai dukungan pelaksanaan rencana aksi dan membuat strategi evaluasi secara rinci berdasarkan strategi implementasi yang sudah dibuat. Strategi evaluasi ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, dan dapat meliputi jurnal refleksi, video, lembar observasi, wawancara, survei kepada siswa/guru/ kepala sekolah/pengawas sekolah/orang tua, artefak hasil belajar siswa, dan sebagainya. Dalam membuat strategi evaluasi ini, Mahasiswa berkonsultasi dengan Dosen, Instruktur, dan Guru Pamongnya. Mahasiswa juga dapat menyusun strategi evaluasi ini dengan melakukan kajian literatur, wawancara guru/kepala sekolah/pengawas sekolah/rekan sejawat di sekolah, wawancara pakar, dan  lainnya yang relevan. 

Itu beberapa proses yang akan dijalanin oleh peserta atau mahasiswa PPG dalam jabatan. Demikian artikel ini penulis buat semoga informasi tersebut dapat membuka sedikit wawasan bagi calon peserta atau mahasiswa PPG dalam jabatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun