Mohon tunggu...
Reva Amanda Rusli
Reva Amanda Rusli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya Reva Amanda Rusli hobi saya mendengarkan musik dan menyukai kegiatan yang positif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelompok Sosial: Jenis, Fungsi dan Perannya Dalam Kehidupan Masyarakat.

18 Desember 2024   22:00 Diperbarui: 17 Desember 2024   23:15 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: https://pin.it/7rsW4p7wf)

(Sumber: https://pin.it/2EeHs9dT2)
(Sumber: https://pin.it/2EeHs9dT2)

Secara sederhana, kelompok sosial dapat didefinisikan sebagai kumpulan individu yang saling berinteraksi, memiliki tujuan bersama, dan merasakan adanya keterikatan satu sama lain. Interaksi yang terjadi dalam kelompok sosial tidak hanya sebatas komunikasi verbal, tetapi juga melibatkan perilaku non-verbal, norma, nilai, dan peran sosial.

Kelompok sosial timbul karena manusia dengan sesamanya mengadakan hubungan yang langgeng untuk suatu tujuan bersama, kelompok sosial merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia sejak lahir hingga dewasa sehingga naluri manusia untuk selalu hidup dengan orang lain disebut gregariousness dan karena itu juga manusia disebut social animal.

A. Pengertian Kelompok Sosial Menurut Para Ahli:

  • Soerjono Soekanto

Kelompok Sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan antar mereka, misalnya kelompok bermain.

  • Mayor Polak

Mayor Polak mengartikan kelompok sosial sebagai sejumlah orang yang satu sama lain memiliki hubungan sebagai sebuah struktur untuk memenuhi kepentingan bersama.

  • Paul B. Horton

Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.

  • Joseph S. Roucek dan Roland L. Warren

Kedua ahli sosiologi ini mendefinisikan kelompok sosial sebagai kelompok yang terdiri atas dua atau lebih manusia dan di antara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh anggota atau orang lain secara keseluruhan.

B. Jenis- Jenis Kelompok Sosial

Jenis kelompok sosial meliputi teratur dan tidak teratur, berikut penjelasannya:


Jenis Kelompok Sosial Teratur Menurut Charles H. Cooley

1. Kelompok Primer (Primary Group)

Kelompok primer adalah kelompok sosial yang berinteraksi secara langsung dan intim. Kelompok sosial ini cukup kecil dan biasanya sering melakukan pertemuan tatap muka secara emosional dalam jangka panjang.

2. Kelompok Sekunder (Secondary Group)

Kelompok sekunder adalah kelompok sosial yang bersifat lebih formal dan resmi, namun interaksi di dalamnya lebih terbatas. Anggota kelompok sekunder memiliki hubungan profesional yang kurang akrab. Tidak ada kesetiaan dan perasaan yang intens satu sama lain. Kelompok sekunder biasanya terbentuk untuk mencapai tujuan tertentu, atau menjalankan aktivitas tertentu, tanpa melibatkan ikatan emosional yang kuat.

Menurut Max Weber 

3. Kelompok Sosial Informal

Kelompok sosial formal adalah kelompok yang memiliki struktur dan aturan yang ditetapkan dengan jelas dan tegas. Peraturan ini dengan sengaja diciptakan oleh para anggotanya untuk mengatur hubungan mereka.

4. Kelompok Sosial Informal

Kelompok sosial tidak formal adalah kelompok yang tidak memiliki struktur atau aturan yang jelas. Anggota kelompok ini lebih bebas dan santai untuk berinteraksi. Biasanya, kelompok sosial informal terbentuk berdasarkan minat, hobi, atau kesamaan tertentu.

Menurut Ferdinand Tonnies

5. Gemeinschaft (Paguyuban)

Gemeinschaft atau paguyuban adalah kelompok sosial yang didasarkan pada hubungan sosial yang erat dan bersifat informal. Anggota dalam kelompok ini memiliki ikatan batin yang murni, alamiah, dan bisa bertahan lama. Meskipun hubungan antar anggota paguyuban bersifat informal, tapi mereka bisa menjalani kehidupan yang intim. Contoh: hubungan batiniah pada masyarakat pedesaan terwujud dalam upacara perkawinan, upacara panen padi, upacara bersih desa, dsb.

Tonnies membagi Gemeinschaft menjadi 3 macam, yaitu:

Gemeinschaft by blood, yaitu paguyuban yang terbentuk berdasarkan ikatan darah/kekerabatan;

Gemeinschaft of place, yaitu paguyuban yang terbentuk berlandaskan kedekatan letak tempat tinggal dan lokasi bekerja;

Gemeinschaft of mind, yaitu paguyuban yang terbentuk karena kesamaan keahlian, pandangan, pemikiran, hingga ideologi.

6. Gesellschaft (Patembayan)

Gesellschaft atau patembayan adalah kelompok sosial yang didasarkan pada hubungan sosial yang singkat dan formal. Memiliki ikatan lahir bersifat pokok untuk jangka pendek, struktural, bersifat mekanis, seperti organisasi dalam sebuah perusahaan. Patembayan terjadi pada masyarakat modern dimana hubungan antara individu selalu dikaitkan dengan pendekatan untung rugi.

C. Jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur 

1. Kerumunan

Berkumpulnya manusia di suatu tempat secara fisik secara kebetulan walaupun mungkin ada ikatan sosial. Kerumunan dilihat dari kehidupan orang-orang secara fisik, tidak mempunyai sistem pembagian kerja maupun pelapisan sosial. Identitas seseorang akan hilang apabila orang tersebut ikut dalam kerumunan. Kerumunan bersifat temporer & akan menghilang ketika tujuan tercapai. Contoh: Dosen, guru, pedagang, pegawai memp.kedudukan yg sama ketika menunggu bis di halte.

2. Massa

Massa adalah keseluruhan dari kerumunan sosial. Massa terdiri dari orang-orang anonim dan heterogen. Massa juga tidak ada interaksi, tidak mampu bertindak secara teratur, memiliki sikap yang kurang kritis, dan mudah dipengaruhi oleh aktor di balik massa tersebut.

3. Publik

Publik adalah sekumpulan orang yang saling berkumpul, tapi tidak membentuk satu kesatuan. Ciri-ciri publik antara lain adalah interaksi tidak langsung melalui media massa, memiliki perhatian yang sama terhadap suatu isu, dan adanya kecenderungan untuk berfikir rasional.

D. Fungsi Kelompok Sosial

1. Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis

Setiap orang membutuhkan interaksi dan sosialisasi dengan orang lain. Kelompok sosial dapat membantu memenuhi kebutuhan ini. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri, sehingga bergabung dalam kelompok memberikan rasa aman, dukungan emosional, dan rasa dihargai. Misalnya, individu yang berada dalam keluarga (kelompok sosial primer) merasakan kasih saying.

2. Pengembangan Identitas dan Jati Diri

Identitas individu dibentuk oleh kelompok sosial, yang dibentuk oleh status, peran, dan nilai-nilai yang dipegang oleh kelompok tersebut. Seseorang yang tergabung dalam kelompok pecinta lingkungan.

3. Sarana Belajar Nilai, Norma, dan Budaya

Nilai-nilai, kebiasaan, dan budaya masyarakat dapat diajarkan melalui kelompok sosial. Proses sosialisasi kelompok mengajarkan nilai dan norma ini. Individu belajar membedakan tindakan yang dianggap baik atau buruk, dan apakah sesuai atau tidak dengan harapan kelompok.

4. Kontrol Sosial

Kelompok sosial berfungsi sebagai alat kontrol sosial untuk memastikan bahwa anggota kelompok mematuhi aturan dan norma yang berlaku. Sanksi sosial, seperti teguran, kritik, atau hukuman, membantu anggota kelompok menjaga agar perilaku mereka sesuai dengan harapan.

5. Sarana Kerja Sama dan Solidaritas

Dalam kelompok sosial, orang-orang yang memiliki kepentingan, tujuan, atau masalah yang sama dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Solidaritas dan rasa kebersamaan yang berkembang dalam kelompok ini juga dapat mendorong orang untuk saling membantu satu sama lain.

 

E. Peran Kelompok Dalam Kehidupan Masyarakat:

1. Sebagai Sarana Sosialisasi 

 Salah satu cara utama seseorang belajar tentang nilai, norma, dan kebiasaan masyarakat adalah melalui kelompok sosial. Sosialisasi ini terjadi baik dalam kelompok primer, seperti keluarga, maupun dalam kelompok sekunder, seperti sekolah, dan organisasi. Proses sosialisasi membantu seseorang memahami perannya dalam masyarakat dan membentuk kepribadian yang sesuai dengan harapan sosial.

Contoh: Dalam keluarga, anak diajarkan untuk menghormati orang tua dan bertanggung jawab.

2. Sebagai Sarana Penyelesaian Konflik

Kelompok sosial juga membantu menyelesaikan konflik antara individu atau kelompok lain. Kelompok membantu mencari solusi yang adil dan masuk akal melalui percakapan, mediasi, atau musyawarah.

Contoh: Konflik dalam masyarakat adat diselesaikan melalui musyawarah antara para tokoh masyarakat.

3. Sarana Kerja Sama untuk Mencapai Tujuan Bersama

Dalam kelompok sosial, orang dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sulit dicapai secara individual. Ini terjadi dengan membagi peran, tugas, dan tanggung jawab sehingga orang dapat memaksimalkan potensi dan sumber daya mereka.

Contoh: Untuk mengatasi masalah deforestasi, anggota organisasi lingkungan bekerja sama untuk melakukan hal-hal seperti menanam pohon.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun