Mohon tunggu...
REVA GHANIFEBRIANI
REVA GHANIFEBRIANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Enfluencer marketing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Potensi Pertanian Desa Sambirobyong Dalam Mendorong Kesejahteraan Masyarakat

14 Desember 2024   03:00 Diperbarui: 14 Desember 2024   19:11 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Observasi Pertanian.

Desa Sambirobyong, yang terletak di Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, memiliki potensi pertanian yang sangat besar untuk menjadi pendorong utama dalam kesejahteraan Desa. Kini semakin dikenal sebagai salah satu daerah penghasil pertanian unggulan di wilayah tersebut. Dengan mayoritas penduduknya yang bekerja sebagai petani, Desa ini telah membuktikan bahwa sektor pertanian tetap menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat Desa.   

Di Sambirobyong, berbagai komoditas pertanian seperti padi, jagung, cabai, dan sayuran menjadi hasil utama yang tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga dipasarkan ke daerah sekitar. Kegiatan ekonomi masyarakat Desa Sambirobyong selama ini masih didominasi oleh sektor pertanian mengingat wilayah Desa Sambirobyong sebesar 60 Ha persawahan yang merupakan lahan mata pencaharian Masyarakat dengan jumlah petani mencapai 1.372.

"Kami bergantung pada hasil panen ini untuk menghidupi keluarga dan juga menyekolahkan anak-anak," ujar Pak Yono, salah satu petani setempat. Selain itu, hasil pertanian juga mendukung aktivitas ekonomi lainnya, seperti perdagangan dan pengolahan hasil tani. 

"Kami diajarkan cara menggunakan pupuk organik dan sistem irigasi. Hasilnya, produktivitas kami meningkat hampir 20%," kata Bu Tatik, salah satu petani cabai. Selain itu, kelompok petani juga membantu untuk mendapatkan bibit unggul dan memasarkan hasil panen dengan harga yang lebih kompetitif. 

Meski memiliki potensi besar, para petani di Sambirobyong tidak berhenti pada metode konvensional. Berkat pelatihan yang diadakan oleh dinas pertanian setempat, mereka kini mulai menerapkan teknologi modern, Seperti adanya lumbung pangan sebagai cadangan pangan masyarakat sangat penting untuk menjaga ketersediaan dan akses pangan masyarakat khususnya bagi para petani, yang peranannya sebagai penyedia pangan juga sekaligus merupakan konsumen pangan.

Dokumentasi Observasi Pertanian.
Dokumentasi Observasi Pertanian.

                                                                                                           

Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Dinas Ketahanan Pangan membangun lumbung pangan masyarakat, Rumah RMU (penggilingan padi) dan lantai jemur di Gapoktan Karya Makmur, Desa Sambirobyong Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung. PLT Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Tulungagung Usmalik menuturkan, Keberadaan lumbung pangan berfungsi sebagai cadangan pangan masyarakat untuk menjaga ketersediaan dan akses pangan masyarakat khususnya bagi para petani, yang peranannya sebagai penyedia pangan juga sekaligus merupakan konsumen pangan.

Meskipun banyak kemajuan, petani di Desa Sambirobyong masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti perubahan iklim yang memengaruhi pola tanam. banjir di musim penghujan kerap menjadi ancaman utama. 

"Kadang harga hasil panen juga anjlok. Kami berharap ada stabilisasi harga dari pemerintah," ungkap Pak Yono, seorang petani Cabai. Selain itu, akses terhadap modal usaha juga menjadi kendala, terutama bagi petani kecil yang memiliki lahan terbatas. 

Desa Sambirobyong memiliki potensi pertanian yang sangat besar untuk menjadi pendorong utama kesejahteraan masyarakat. Pemerintah dan pihak terkait perlu membantu para petani untuk mengembangkan pasar dan akses pemasaran yang lebih luas, baik di tingkat lokal maupun nasional. Dengan dukungan pemerintah, lembaga terkait, dan upaya bersama dari para petani, potensi ini dapat dioptimalkan untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan kesejahteraan masyarakat di Desa Sambirobyong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun