Semua gambar yang dibuat dalam buku cerita rakyat yang dibawanya menunjukkan riset mengenai detail dari lingkungan tempat cerita itu berasal.Â
Kisah yang ditampilkan, apakah itu berhubungan dengan makanan, pakaian, rumah, bahkan flora dan fauna, semua memang ada di daerah itu.Â
Semua digambarkan dalam ilustrasi yang berdasarkan sebuah riset yang serius. Perlu waktu dua tahun untuk merampungkan buku-buku berdasarkan riset tersebut.
Kemudian, mulailah Murti Bunanta mengeluarkan koleksinya yang luar biasa menawan. Gairah seorang kolektor yang memamerkan koleksinya ikut membakar gairah peserta workshop yang takjub melihat berbagai macam hal tentang kisah sebuah kota yang muncul dari berbagai koleksi buku, hingga scarf dan kertas pembungkus biskuit (atau permen?) koleksinya.Â
Menarik, bahwa tidak ada batasan untuk menulis buat anak. Buku bisa dibuat kecil, sedang, atau besar. Tebal buku bisa beberapa halaman, atau ratusan halaman. "Tidak ada batasan. Anak belum bisa membaca? Bacakanlah!, " kata penulis buku anak yang juga Doktor dari Universitas Indonesia yang meneliti sastra anak sebagai topik disertasinya.
Beliau memang bukan sekedar meneliti tulisan dan penulisannya. Tampak bahwa beliau juga meneliti pembaca yang membaca karya sastra anak itu. "Anak akan membacanya berulang-ulang. Mereka tidak akan bosan, Kadang orang tua yang tidak tahu." tambahnya.
Benar sekali! Saya teringat sebuah pengalaman di sekolah tempat saya sekarang bekerja. Ada kebiasaan untuk mengadakan acara Book Month.Â
Salah satu acara yang biasa diadakan dalam Book Month adalah menyumbangkan buku ke sekolah. Sebenarnya bukan sepenuhnya sumbangan, karena satu buku sumbangan akan dinilai dengan kupon.Â
Terkadang buku yang bagus dan tebal akan mendapat beberapa buah kupon. Dengan kupon itu, anak-anak bisa membeli buku dari sumbangan anak-anak lainnya. Dengan demiklian mereka saling bertukar buku cerita.
Ada satu kali saya melihat seorang anak tidak pernah jauh dari sebuah buku. Buku itu memang bagus dan menarik. Tetapi herannya, guru senantiasa mendorongnya untuk mengambil buku lain.Â