Ini bukan mengenai kecenderungan seksual seseorang, walaupun kegiatan itu bisa menjadi trigger, atau pencetus kecenderungan berbeda. Mereka berada dalam masa perkembangan hormonal yang tinggi, dan bahaya bahwa pengalaman awal yang mungkin bukan apa-apa bagi penyelenggara justru menjadi pemicu bagi anak-anak tertentu.
Saya kasihan pada orangtua yang berjerih usaha mencari dana untuk membuatkan pesta 17 tahun yang berkesan bagi anaknya dan teman-temannya, sementara tak menyadari apa yang sedang terjadi.
Saya sedih memikirkan betapa anak-anak terpapar pada hal-hal yang tidak sepantasnya masuk dalam kamus seksual mereka.
Saya prihatin memikirkan betapa besar kemungkinan paparan video porno beredar di antara anak-anak tanpa kami orangtua menyadarinya.
Hal ini bukan masalah LGBT, ini masalah nilai-nilai sosial yang perlu kita jaga sementara kita memasuki pasar global.
Seorang teman lain yang tinggal di luar negeri tidak terima kalau saya mengatakan bahwa permainan ini kemungkinan diadopsi dari Barat. Menurutnya, anak-anaknya di luar negeri tidak pernah mengikuti pesta seperti itu. Mungkin, memang bukan waktunya mencari darimana asalnya, tapi yang perlu adalah mencari jalan keluar agar anak-anak boleh bertumbuh dan berkembang dengan sewajarnya. Bagaimana, kami sebagai sebagai orangtua yang peduli, membekali anak-anak bukan hanya dengan kecerdasan intelektual melainkan juga dengan kecerdasan spiritual, kecerdasan moral, kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial dalam memasuki kedewasaan.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H