Mohon tunggu...
Retty Hakim
Retty Hakim Mohon Tunggu... Relawan - Senang belajar dan berbagi

Mulai menulis untuk portal jurnalisme warga sejak tahun 2007, bentuk partisipasi sebagai warga global.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menagih Janji dari Teknologi

3 Desember 2014   15:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:10 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setiap tanggal 3 Desember, ada peringatan Hari Disabilitas Internasional di seluruh belahan bumi ini. Tahun 2014 ini Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengangkat tema "Sustainable Development: The promise of technology", yang secara bebas bisa diterjemahkan sebagai "Pembangungan yang Berkesinambungan: Janji dari Teknologi." Sungguhkah teknologi menjanjikan masa depan yang lebih cerah, juga bagi orang-orang berkebutuhan khusus?

Salah satu dari sub tema yang menjadi fokus PBB adalah "Creating Enabling Work Environments". Bekerja adalah satu satu hak mendasar manusia untuk dapat menghidupi dirinya sendiri. Bagaimana teknologi bisa membantu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung penyandang disabilitas untuk memanfaatkan talentanya secara optimal?

Pada tanggal 10 Oktober 2014, sejumlah murid SMA Saint John's Catholic School membuat tulisan di halaman Kompas Muda yang mengajak masyarakat dan terutama pemerintah untuk "Menyediakan Fasilitas Umum bagi Semua Warga." Tulisan itu mereka buat karena tertarik melihat bantuan teknologi dan fasilitas yang tersedia untuk membantu orang-orang berkebutuhan khusus dalam melaksanakan kegiatan hariannya, terutama untuk bekerja, ketika anak-anak SMA tersebut diundang Uni Eropa ke Berlin.

Rasa penasaran, membuat saya bertanya kepada seorang teman di Hamburg mengenai keberadaan fasilitas umum bagi orang-orang berkebutuhan khusus di sana. Rupanya kota Hamburg juga dengan ramah menyediakan fasilitas-fasilitas umum yang bisa membantu mempermudah mobilitas teman-teman dengan kemampuan berbeda ini.

Memang, fasilitas yang paling nampak adalah ruang gerak bagi anggota masyarakat yang menggunakan kursi roda. tetapi,  ada pula fasilitas bagi tuna netra di lampu penyeberangan agar mereka bisa mengetahui lampu hijau tanda aman untuk menyeberang.

Teknologi bisa banyak membantu teman-teman yang memiliki kemampuan berbeda dalam pekerjaan mereka. Dalam foto yang ditampilkan oleh teman-teman dari SMA di Kompas Muda, terlihat betapa teknologi membantu seorang pemuda yang tidak memiliki tangan dan kaki untuk bisa menyetir mobilnya sendiri. Mungkin teknologi seperti ini tidak lama lagi juga bisa ditemui di Indonesia. Tetapi, ada baiknya sementara menantikan hal itu, kota-kota di Indonesia juga bersikap lebih ramah dengan menyediakan fasilitas yang memudahkan mobilitas teman-teman berkebutuhan khusus.

Dengan sering melihat mereka di tengah keseharian, masyarakat akan terbiasa memandang mereka dari sudut kemampuan mereka yang berbeda. Tidak lagi terfokus pada hal yang membedakan, tetapi lebih fokus pada kemampuan mereka yang menonjol.

Sebenarnya, teknologi sudah memberikan kemudahan untuk berkirim email dan membaca sms bagi teman-teman tuna netra. Teknologi juga sudah memberikan kemudahan untuk berkendaraan bagi mereka yang tidak memiliki tangan dan kaki. Tapi teknologi baru bisa dimanfaatkan sepenuhnya bila diberi kesempatan dan peluang. Sudahkah kita memberikan kesempatan itu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun