Mohon tunggu...
Nursuhadi  Bodong Widyasuhadi
Nursuhadi Bodong Widyasuhadi Mohon Tunggu... lainnya -

...Kalah Pilurdes Desa Sriharjo yang ke-3 tahun 2013....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemuda Itu Punya Jiwa Bersosial!

21 Oktober 2012   05:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:34 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13507972461897665269

Tidak semua warga masyarakat memiliki sifat sosial yang sama, ada yang menilai bahwa setiap tenaga yang dikeluarkan harus bernilai dengan uang. Namun begitu, di zaman maju ini sifat sosial atau kebersamaan itu masih ada dan dimiliki oleh beberapa anggota masyarakat, tidak banyak dan bisa dihitung jari tangan. Nilai sosial yang dimiliki sebagian orang antara lain mau membagi sikap tenggang rasa membantu yang lain tanpa mengharapkan imbalan atau jasa dari apa yang dilakukanya. Bahkan di pedesaan sifat sosial ini hanya dipunyai oleh beberapa warga saja, Taruhlah sebuah kegiatan di kampung yang bersifat sosial kadang hanya dihadiri oleh beberapa orang warga saja. Mengharapkan rasa sosial dari seorang muda kadang menjadi barang langka, dan tak semua pemuda memiliki rasa sosial yang tinggi, namun masih saja kita mendapati seorang pemuda yang mempunyai nilai sosial tinggi tertanam dalam dirinya. Mementingkan kepentingan masyarakat lebih diutamakan, daripada kepentingan keinginan mudanya yang seusianya. misalnya, memilih membatalkan acaranya yang telah direncanakan untuk pergi melancong bersama teman putrinya. Seperti yang dilakukan Parmadi, 18 tahun, yang terlihat sangat menikmati acara kerja bhakti yang dilakukan oleh Rt yaitu mengecat barang inventaris milik rt yang dilakukan di hari minggu pagi pada  setiap bulanya. Padahal pada hari itu Parmadi mempunyai acara keluar bersama teman putrinya, tetapi dengan bijaksana seorang Parmadi, rela menunda rencana wakuncarnya tersebut seperti disampaikan kepada penulis. "sebenarnya hari ini aku ada acara bersama temenku, tapi berhubung kerja bhakti, ya, aku membatalkan acara bersama pacar." sambil mengecat Parmadi menjelaskan. Mendengar penjelasan yang tak terduga sebelumnya, dan sepertinya tidak umum dikalangan pemuda mementingkan acara yang bersifat kepentingan sosial kemasyarakatan, karena kebiasaanya adalah mementingkan kepentinganya dahulu daripada kepentingan orang banyak. Iseng penulis menanyakan, "Apakah tak takut diputus hubunganya dengan pacar karena membatalkan acara keluar?" "Ha.ha.ha.. Hilang satu tumbuh seribu!" Spontan Parmadi menjawab. Dari jawaban yang spontan dari seorang pemuda yang bernama Parmadi ini, ketika kuminta penjelasan darinya, akhirnya dapat dipahami bahwa mementingkan kebutuhan orang banyak adalah prinsip pribadinya dalam menjalani kehidupan bermasyarakat di kampungnya. "Saya lebih takut kehilangan orang-orang yang ada disekitar saya daripada kehilangan seorang yang tak mau mengerti arti kehidupan bermasyarakat. Apalagi hidup bermasyarakat di kampung yang segala sesuatunya akan berjalan lebih baik dilakukan secara bersama tanpa mengharap imbalan atau jasa, tetapi sebagai rasa ingin membantu meringankan beban mereka. Dengan melalukan pekerjaan bersama atau kerja bhakti sedikit meringankan beban berat yang dipikul oleh seorang warga." Petuah yang hebat dari seorang pemuda lajang lulusan SMA!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun