Mohon tunggu...
retno wilanten
retno wilanten Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Interaksi Jurnalisme dengan Media Massa dalam Perkembangan Media Sosial

15 April 2016   08:41 Diperbarui: 15 April 2016   09:01 1262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Seperti halnya di Indonesia mendapatkan hasil dari gelar pers Dewan Pers saat membahas diskusi pengguna konten media sosial oleh jurnalis. Bahwa survai membuktikan, sebanyak 32 persen jurnalis menggunakan jejaring sosial untuk menulis informasi personal, 40 persen untuk menulis informasi mengenai berita menarik di media, lalu 41 persen sebagai sumber berita, sedangkan 46 persen dimanfaatkan dalam konten percakapan di akun Twitter dalam peliputannya.

Sebagai contoh data pada tahun 2012, Ricard Bagun adalah pemimpin redaksi kompas. Pada saat itu ia menjadi pembicara bersama dengan presenter Metro TV Najwa Shihab dan rekan yang lainnya, guna mempresentasikan  hasil survey yang diadakan dewan pers dalam kurun waktu 29 November  2011 hingga 3 Februari 2012. Ketika itu  Najwa Shihab membagi pengalaman pribadi dlam memanfaatkan konten media sosial dalam proses pencarian ide dalam bahan bincang-bincang deprogram acaranya, Mata Najwa.

Dari segi ide, usulan narasumber, sudut pandang wawancara, tanggapan dari pemirsa terjadi secara real time. Dengan kata lain semua isi dalam program acara tersebut dapat dibilang mengalir. Ada seketika waktu ketika Najwa kesulitan menghubungi narasumbernya, alhasil Najwa mencoba mencari jawaban dengan melakukan riset melalui media sosial. Setiap media mempunyai berbagai macam fungsi yang masuk kedalam fungsi pers. Namun, terkait dengan banyaknya kepentingan yang menunggangi media pada saat ini. Kepentingna tersebut dapat kita lihat pada yang dikonsumsi.

Interaksi junalis dengan media sosial, merupakan inovasi atau kepraktisan jurnalis dalam memproduksi berita. Hal tersaebut dapat terjadi karena masayarakat saat ini sudah menyukai dan mencari informasi dari sosial media, sehingga saat ini jurnalis dituntut untuk mengunakan inovasi  sosial media dalam menyampaikan berita. Dari faktor tersebut, muncul adanya hubungan antara jurnalis dengan media sosial.

Sejauh ini apakah semua jurnalis menggunakan media sosial dalam aktivitas nya ?.

 

Sumber:

Telofski, R. (2012). Insidious competition: The battle for meaning and the corporate image. Bloomington, IN: The Kahuna Content Company

Dja’far H. Assegaf, Jurnalistik Masa Kini, Ghalia Jakarta, 1985.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun