Mohon tunggu...
Retno Sri N
Retno Sri N Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Optimis dan pekerjaan keras

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Produk Digital bagi Masyarakat Konsumtif

23 Juli 2023   21:06 Diperbarui: 23 Juli 2023   21:19 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seiring berkembangnya waktu dan semakin canggihnya teknologi di berbagai bidang membuat kita sangat mudah untuk melakukan apapun, dengan adanya perubahan teknologi ini dan juga peran internet yang semakin cepat memudahkan kita untuk melakukan segala hal dalam genggaman tangan kita hanya dengan scroll gadget di rumah dalam kondisi apapun kita dapat melalukan berbagai aktivitas yang biasanya kita lakukan dengan beraktivitas keluar rumah menghabiskan waktu, namun saat ini kita dapat melakukannya dengan efektif dan efisien hanya dengan membuka gadget dan mengoperasikannya. 

Berbagai aspek kehidupan sudah dengan mudah dijangkau dengan peran teknologi baik berkomunikasi jarak jauh sudah dapat kita lakukan, mencari informasi dan berita negeri luar pun sudah dapat kita akses melalui internet, bahkan kegiatan berbelanja juga saat ini lebih banyak dilakukan secara online, ini berarti pemasaran offline sudah tidak seefektif dulu karena saat ini banyak hal yang dapat kita kuasai di genggaman tangan kita seperti dengan mudahnya dapat melakukan belanja secara online.

Karena pada saat ini sudah banyak toko toko yang berinvasi ke online store karena saat ini dengan mudah kita dapat melakukan jual beli di platform platform e-commerce yang menjadi wadah transaksi seperti saat ini sudah ada Shopee, Lazada, Tokopedia, Akulaku, Zalora, dan masih banyak platform lainnya, bahkan di media media sosial pun sudah memiliki market place seperti pada Instagram dan juga Facebook, karena kemudahan yang tersedia dari kemajuan teknologi tersebut melatarbelakangi keputusan dalam belanja online. 

Pada saat ini teknik pemasaran tradisional sudah tidak cukup untuk menarik perhatian pelanggan untuk membeli produk yang ditawarkan, ditambah dengan kehadiran media sosial sebagai media penyaluran iklan membuat masyarakat tergiur untuk membeli sebuah barang hanya karna hasrat untuk menunjang gaya hidup masa kini. Bahkan tidak sedikit masyarakat membeli barang hanya karena rasa penasaran atau keinginan saja.

Bahkan ada yang rela mengorbankan uang sakunya hanya untuk membeli barang yang dipromosikan dan dengan promosi digital tersebut masyarakat akan lebih mudah melihat produk yang ditawarkan secara online dan membuat niat dan minat konsumen untuk membeli tanpa memikirkan kegunaan atau manfaat dari barang tersebut atau dengan kata lain membeli berdasarkan keinginan bukan kebutuhan untuk kedepannya kebiasaan dan gaya hidup seseorang juga dapat berubah dalam waktu yang singkat, mengarah pada kehidupan yang mewah dan kecenderungan yang berlebihan, dan akhirnya pada perilaku konsumtif. 

Menurut Setiaji (1995), tindakan konsumtif adalah kecenderungan seseorang berperilaku berlebihan dalam membeli sesuatu atau membeli secara tidak terencana. Sebagai akibatnya mereka kemudian membelanjakan uangnya dengan membabi buta dan tidak rasional, sekadar untuk mendapatkan barang-barang yang menurut anggapan mereka dapat menjadi simbol keistimewaan. 

Produk digital memiliki pengaruh yang signifikan bagi masyarakat konsumtif. Pengaruh ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi individu. Berikut adalah beberapa dampak produk digital terhadap masyarakat yang cenderung konsumtif yang disebabkan :

1. Kemudahan Akses, produk digital memberikan kemudahan akses untuk membeli barang dan jasa tanpa harus meninggalkan rumah. Berbagai platform e-commerce, aplikasi mobile, dan situs web menawarkan kenyamanan berbelanja secara online. Kemudahan akses ini dapat mendorong impulsivitas konsumen karena mereka dapat dengan cepat membeli barang tanpa banyak pertimbangan. 

2. Adanya Iklan Digital, perkembangan teknologi telah membuka peluang baru dalam pemasaran, termasuk iklan digital yang intensif, iklan digital dapat menargetkan audiens secara spesifik berdasarkan preferensi dan perilaku online mereka. Dengan adanya klan yang menarik dan persuasif dapat mempengaruhi masyarakat untuk membeli produk yang sebenarnya tidak mereka butuhkan. 

3. Social Media dan Influencer, platform media sosial menjadi sarana efektif untuk mempromosikan produk digital. Influencer yang memiliki banyak pengikut dapat berpengaruh besar dalam membentuk pola pikir konsumen dan mendorong mereka untuk membeli produk tertentu. Kehadiran produk digital di berbagai konten media sosial juga dapat meningkatkan tekanan sosial untuk memiliki barang-barang tertentu. 

4. Penawaran Diskon dan Promo, strategi pemasaran digital sering kali mencakup penawaran diskon, promo, dan penjualan flash, hal ini dapat menarik konsumen untuk berbelanja lebih banyak atau membeli produk yang tidak mereka rencanakan sebelumnya karena adanya "penawaran khusus" yang terbatas. 

5. Gaya Hidup Digital, kehidupan digital yang terus berkembang telah menciptakan tren dan keinginan baru. Masyarakat sering kali tertarik untuk mengikuti tren terkini, dan hal ini dapat menyebabkan perilaku konsumtif dalam mencoba mengikuti perkembangan terbaru di dunia digital. 

6. FOMO (Fear of Missing Out), kehadiran media sosial dan informasi yang terus bergerak dengan cepat seringkali membuat orang merasa takut ketinggalan atau "FOMO", hal ini dapat mendorong konsumen untuk segera membeli produk agar tidak merasa ketinggalan dari orang lain. Dan yang terakhir adalah karena  

7. Microtransactions dan In-App Purchase, di dalam dunia digital banyak yang disuguhkan secara gratis, tetapi dengan tambahan fitur premium atau item dalam aplikasi (In-App Purchase) karena ada fitur khusus inilah mendorong konsumen untuk terus-menerus mengeluarkan uang untuk mencapai kepuasan penuh dalam penggunaan produk digital.

Meskipun produk digital memiliki dampak positif bagi masyarakat dalam memperoleh informasi, hiburan, dan kenyamanan, penting untuk tetap bijaksana dalam menghadapinya agar tidak terjerumus dalam perilaku konsumtif yang berlebihan. Pendidikan, kesadaran akan manfaat dan bahaya penggunaan produk digital, serta kebijakan yang bijaksana dari pemerintah dan perusahaan dapat membantu mengurangi dampak negatif perilaku konsumtif akibat produk digital.

Produk digital memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat mempengaruhi perilaku konsumtif seseorang. Perilaku konsumtif merujuk pada kecenderungan untuk terus-menerus membeli barang dan jasa tanpa mempertimbangkan kebutuhan sebenarnya. Berikut adalah beberapa kekurangan dan kelebihan produk digital terkait perilaku konsumtif adalah kemudahan akses membuat kegiatan berbelanja menjadi lebih praktis, karena bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun cukup dengan menggunakan internet dan gadget Barang yang dijual beragam, hampir semua barang tersedia di toko online, sekalipun di satu toko kosong/habis, masih banyak toko lain yang bisa dijadikan referensi. 

Dan menghemat tenaga karena kita tidak perlu berkeliling mall atau toko. Selain itu, kita dapat membandingkan produk dan harga dengan toko online lainnya, sehingga kita dapat memilih produk mana yang sesuai dengan kebutuhan kita. Dan juga, tersedia banyak promosi. Promosinya pun beragam jenisnya, ada potongan harga, kode voucher, cashback, dan lainnya. Serta pembayarannya pun mudah dan tersedia banyak pilihan hanya dengan melalui internet/mobile banking, ATM, ataupun COD (cash on delivery) maka kita tinggal menunggu barang dikirim. 

Selain kelebihan dari berbelanja online adapun kekurangannya, diantaranya rawan penipuan, apabila kita tidak terlalu jeli, maka belanja online dapat menjadi sebuah kerugian. Kita harus mengecek terlebih dahulu toko online tersebut baik atau tidak. Dan juga ada resiko barang tidak sesuai, dimana ketika kita membeli produk dan ternyata produk yang diterima tidak seperti di foto. Maka kita perlu kehati-hatian saat melihat detail produk, gambar produk, dan deskripsi produk. Jangan sampai kita lengah dan ceroboh ketika melakukan belanja online. 

Lalu karena kemudahan akses, produk digital mudah diakses dengan hanya beberapa klik, yang dapat meningkatkan perilaku impulsif dan mengundang pembelian tidak perlu. Lalu memicu pembelian tidak terencana, produk digital sering kali dipromosikan dengan metode pemasaran yang cerdas dan menyentuh emosi konsumen. 

Hal ini dapat menyebabkan pembelian tidak terencana dan meningkatkan perilaku konsumtif. Selain itu, belanja online membuat etergantungan, konsumen dapat menjadi terlalu bergantung pada produk digital tertentu dan merasa sulit untuk mengendalikan dorongan untuk membeli atau menggunakan produk tersebut secara berlebihan. Dan yang terakhir, karena adanya diskon dan penawaran menarik, beberapa platform e-commerce sering menawarkan diskon dan penawaran menarik, yang dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli barang atau jasa yang tidak mereka butuhkan.

Hal yang harus diingat bahwa perilaku konsumtif yang tidak terkendali pada produk digital bukanlah kesalahan produk itu sendiri, melainkan bagaimana konsumen memperlakukan dan mengelolanya. Sebagai konsumen, penting untuk lebih sadar akan kebutuhan sebenarnya dan melatih diri untuk mengontrol dorongan impulsif agar tidak terjebak dalam perilaku konsumtif yang merugikan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun